Aksi Terorisme
Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Cuma Satu Orang, Dua Lagi Masih Dikejar
KEPALA Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara membenarkan adanya penangkapan terduga teroris.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
"Rolling door-nya selalu tertutup, jadi warga enggak bisa lihat aktivitasnya. Eh tahu-tahu malah ada penggerebekan," ungkapnya.
Abdullah (40), warga lainnya, mengaku tidak tahu bahwa ruko tersebut telah diisi oleh sejumlah orang.
Menurutnya, ruko tersebut selalu dalam keadaan tertutup sehingga warga beranggapan bahwa ruko itu kosong.
• Prabowo Ingatkan Media Saat Orasi Hari Buruh: Hati-hati Kau, Kami Bukan Kambing yang Bisa Diatur
"Sehari-hari posisinya ketutup begitu aja, dulu pernah dipakai oleh Ki Opung jadi tempat usaha las," jelasnya.
Anggota Densus 88 menggerebek terduga teroris di sebuah rumah toko di Kampung Pangkalan RT 011/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (4/5/2019) dini hari.
Berdasarkan penuturan warga, harga ruko yang dijual oleh pemilik lama kepada pemilik baru sebesar Rp 11 juta.
• Prabowo: Elite Kaya karena Mencuri dari Rakyat Namanya Pengkhianat Bangsa dan Negara
"Dulu pemiliknya Bapak Ki Opung, namun sejak tujuh bulan lalu dijual kepada Bapak Menin atau Mandor Patek," beber Maryanto (35).
Maryanto mengakui hal itu setelah dia bersama warga menelusuri kepemilikan ruko tersebut.
Pada Sabtu (4/5/2019) siang, bahkan Maryanto selaku Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kedung Pengawas ini sempat menemui Ki Opung.
• Tiga Pantun Prabowo di Hari Buruh, Sebut yang Curang Akhlaknya Seperti Lutung
"Tadi siang saya ketemu dengan Ki Opung dan beliau menjelaskan bahwa rukonya sudah dijual seharga Rp 11 juta. Itu pun pembayarannya belum lunas," terang Maryanto.
Kepada Maryanto, Ki Opung bercerita bahwa Manin alias Mandor Patek baru menyetor uang sebesar Rp 6 juta untuk membeli ruko tersebut.
Namun, sampai sekarang pemilik barunya belum membayar sisa uang sebesar Rp 5 juta kepada Ki Opung.
• Tak Cuma Air, Anies Baswedan Sebut Bogor Juga Kirim Sampah ke Jakarta
"Setelah dijual kepada Bapak Manin, lalu sama dia (Manin) dikontrakkan ke orang lain. Mungkin terduga teroris ini yang mengontraknya," ucapnya.
Dia menjelaskan, harga ruko tersebut begitu murah karena berdiri di lahan milik pihak pengairan, dalam hal ini Perum Jasa Tirta II, selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebelumnya ruko tersebut digunakan oleh Ki Opung sebagai tempat usaha las.
"Jadi ini lahan garapan Ki Opung yang kemudian dijual ke orang lain," paparnya. (*)