Aksi Terorisme

Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Cuma Satu Orang, Dua Lagi Masih Dikejar

KEPALA Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara membenarkan adanya penangkapan terduga teroris.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
ISTIMEWA
Sejumlah anggota Densus 88 Anti Teror melakukan penggerebekan terhadap dua terduga teroris di Kampung Pangkalan RT 11/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (4/5/2019). 

Salah seorang warga bernama Maryanto (35) mengaku penggerebekan itu terjadi seusai salat subuh sekitar pukul 05.00.

Saat itu, banyak polisi berseragam lengkap sambil membawa senjata laras panjang berada di lokasi.

"Pas dicek warga, enggak tahunya ada penggerebekan terduga teroris," ungkap Maryanto.

Pilot Lion Air yang Pukul Pegawai Hotel Dilarang Terbang, Ancaman Hukuman Pecat Menanti

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, dua terduga teroris tewas di lokasi diduga karena melakukan perlawanan kepada petugas.

Sedangkan dua pelaku lagi berhasil kabur yang diduga membawa bahan peledak.

"Subuh ada puluhan petugas polisi dan sekitar jam 1 siang mereka meninggalkan lokasi," paparnya.

Desain Ibu Kota Baru Usung Konsep Pancasila, Kalimantan Paling Ideal

Menurut Maryanto, awalnya ruko itu dimiliki oleh warga yang biasa disapa Ki Opung.

Sekitar beberapa bulan lalu, Ki Opung menjual ruko miliknya kepada Manin atau yang biasa disapa Mandor Patek.

Namun, beberapa hari setelah pemilihan umum (pemilu), ada beberapa laki-laki dan seorang perempuan terlihat sering keluar masuk ruko tersebut.

Ini Tiga Ibu Kota Indonesia Sebelum Jakarta

"Warga tidak tahu aktivitas mereka karena dikenal sangat tertutup dan belum sebulan kalau tidak salah menempati ruko itu," bebernya. 

Rumah toko (ruko) yang digerebek oleh anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror, kerap didatangi oleh empat orang misterius.

Empat orang itu terdiri dari tiga laki-laki dan seorang perempuan. Ruko itu berada di Kampung Pangkalan RT 11/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Kecewa Tak Boleh Demo di Depan Istana, Buruh Garmen Ancam Tak Jahitkan Seragam Pejabat dan Polisi

"Mereka kalau datang paling sering malam hari, tapi enggak tahu aktivitasnya ngapain aja di dalam karena selalu tertutup," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kedung Pengawas Maryanto (35), Sabtu (4/5/2019).

Menurut dia, belum genap satu bulan ruko itu dihuni oleh empat orang misterius tersebut.

Kemungkinan, kata dia, mereka baru menempati ruko tersebut setelah pemilihan umum (pemilu) pada Rabu 17 April 2019 lalu.

Diteriaki Presiden, Prabowo Sebut Buruh Tulang Punggung Perekonomian Nasional

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved