Kesehatan
Puasa untuk Kesehatan Makin Populer, dari Zaman Pythagoras hingga Kini Metode Intermiten
Puasa tetap populer karena terintegrasi dalam praktik medis sehingga pasien dirujuk berpuasa oleh dokter mereka.
Misalnya, ritual puasa untuk menghindari bencana seperti kelaparan.
• Hindari Bau Mulut Saat Berpuasa dengan Konsumsi Makanan Mengandung Banyak Air
Berpuasa telah memainkan peran penting dalam semua agama besar dunia (terlepas dari Zoroastrianisme yang melarang puasa), dikaitkan dengan penyesalan dan bentuk kontrol diri lainnya.
Yudaisme memiliki beberapa hari puasa tahunan termasuk Yom Kippur, Hari Pendamaian.
Begitu juga umat Islam menjalan puasa Ramadan yakni berpuasa selama satu bulan penuh saat Ramadan.
Sementara itu, umat Katolik Roma dan ortodoksi Timur menjalankan puasa 40 hari selama pra-paskah.
Perempuan tampaknya memiliki kecenderungan untuk puasa agama, yang dikenal sebagai 'anorexia mirabilis' (kurang nafsu makan secara ajaib).
Para perempuan itu bertahan hidup selama periode tertentu tanpa makanan dianggap sebagai tanda kekudusan dan kesucian.
Julian dari Norwich, seorang anchoress dan mistikus Inggris yang hidup pada abad keempatbelas menggunakannya sebagai sarana berkomunikasi dengan Kristus.
Dalam sistem kepercayaan lain, para dewa dianggap mengungkapkan ajaran mereka dalam mimpi dan penglihatan hanya setelah puasa oleh para imam kuil.
• 5 Adab yang Perlu Diketahui Saat Puasa Ramadan, Waktu Imsak Boleh Sahur Sebelum Azan Subuh
Puasa juga telah lama digunakan sebagai isyarat protes politik.
Puasa politik contoh klasiknya adalah Suffragette dan Mahatma Gandhi yang melakukan puasa selama perjuangan kemerdekaan India.
Tetapi praktik puasa itu juga memiliki sisi gelapnya, yang telah dieksploitasi oleh para penipu.
Contohnya, 'Dokter' Linda Burfield Hazzard, dari Minnesota, Amerika Serikat, diduga telah menyebabkan kematian lebih dari 40 pasien.
Para pasiennya itu melakukan puasa ketat hingga meninggal dunia.
Linda Burfield Hazzard pun dihukum karena pembunuhan pada tahun 1912.