Jusuf Kalla Berharap Itjima Ulama Jilid Tiga Digelar Berdasarkan Hadis dan Alquran, Bukan Politis

Menurut JK, pertemuan yang membahas terkait kecurangan pemilu itu, harus tetap berpedoman pada Hadis dan Alquran.

TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui di kediamannya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019) malam, seusai menggelar nonton bareng debat kedua Pilpres 2019. 

Pertemuan tersebut salah satunya membahas soal penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Yang jelas kemarin kita sudah ada pertemuan dengan ulama-ulama 212 di Hotel Alia, dan insyaallah kita dalam waktu dekat kita akan ada pertemuan, akan undang wartawan untuk jumpa pers," ujar Slamet Maarif di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran, Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

Dalam pertemuan itu, PA 212, menurut Slamet Maarif, meminta masukan para ulama di sejumlah daerah, seputar penyelenggaraan Pemilu 2019.

Anies Baswedan Tegaskan Rumah NJOP di Bawah Rp 1 Miliar Tetap Bebas Pajak

Karena, katanya, ulama-ulama tersebut mendapatkan laporan dari santri dan jemaahnya, seputar penyelenggaraan Pemilu 2019 dan dugaan kecurangan di dalamnya.

Dari pertemuan dengan sejumlah ulama tersebut, menurut Slamet Maarif, disepakati akan adanya pertemuan besar membahas Pemilu 2109, dan kemungkinan akan digelar ijtimak ulama ketiga.

"Dan disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtimak ulama, mungkin yang ketiga, untuk menggelar itu semua," kata Slamet Maarif.

Farhat Abbas Bakal Polisikan Prabowo-Sandi karena Klaim Menang Pilpres 2019

"Sehingga, kita punya rujukan, baik payung hukum ataupun secara syariinya, secara syariatnya, Itu sudah kita siapkan," sambungnya.

Sedangkan terkait imbauan rekonsiliasi pasca-Pemilu 2019, menurut Wakil Ketua BPN itu, pihaknya tidak akan menggubrisnya.

Karena, menurut Slamet Maarif, tidak ada rekonsiliasi untuk setiap kecurangan yang dilakukan di Pemilu 2019.

Dirut PLN Sofyan Basir Ada di Prancis Saat Jadi Tersangka, Kuasa Hukumnya Belum Bisa Berkomunikasi

"Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apa pun. Jadi kita saat ini adalah pertempurannya melawan segala bentuk kecurangan," tegasnya.

Slamet Maarif juga menyebut calon presiden Prabowo Subianto mendengarkan saran ulama 212, untuk tidak menemui utusan Jokowi.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa Jokowi telah mengirimkan utusan untuk bertemu Prabowo. Namun, hingga kini pertemuan tersebut belum terjadi.

Usulkan Pemilu Berikutnya Pakai Sistem Elektronik, Bawaslu Minta KPU Jangan Berkhayal

"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu," ucap Slamet Maarif.

Menurut Slamet Maarif, para ulama bukan melarang Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan Jokowi atau utusannya.

Namun, kondisinya saat ini sedang penghitungan suara. Sehingga, menurutnya, sebaiknya semua pihak fokus pada penghitungan suara.

Viral Video Pembakaran Kotak dan Surat Suara Pemilu 2019 di Papua, Ini Penjelasan Polisi

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved