Pilpres 2019

Wakil Ketua Umum PAN Minta BPN Prabowo-Sandi Jangan Klaim Kemenangan Tanpa Data Valid dan Kredibel

Bara Hasibuan meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak mengklaim menang Pilpres 2019 tanpa dasar.

Kompas.com
Bara Hasibuan 

WAKIL Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak mengklaim menang Pilpres 2019 tanpa dasar.

Pernyataan Bara Hasibuan tersebut merespons klaim Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso, yang menyebut pihaknya telah memenangkan Pilpres 2019 dengan perolehan suara 62 persen.

"Ya jangan kita melakukan klaim kemenangan tanpa data valid dan kredibel," ujar Bara Hasibuan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU Riau-1, Ini Perannya

Apalagi, menurut Bara Hasibuan, klaim kemenangan kubu Prabowo-Sandi bertolak belakang dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Menurutnya, hasil lembaga survei selama ini memiliki akurasi 90 persen dari hasil pengitungan KPU.

Ia menambahkan, klaim tanpa dasar kubu Prabowo-Sandi tersebut bisa menyulut panasnya situasi politik.

Ini Tiga Kategori Masyarakat yang Dibebaskan dari Kewajiban Bayar PBB-P2

Seharusnya, Djoko Santoso sebagai pucuk tim pemenangan, bisa menenangkan pendukung Prabowo-Sandi, untuk menerima hasil Pilpres 2019.

"Dalam hal ini Pak Djoko Santoso harusnya bisa menggambarkan realitas dan mengondisikan para pendukung, bahwa ini adalah hasil yang harus diterima," tuturnya.

"Jadi harus menempatkan kepentingan bangsa dan menghormati proses demokrasi yang masih berlangsung," sambungnya.

Kapok Gelar Pemilu Serentak Pakai Lima Kotak Suara, KPU: Cukup Sekali Saja

Meski bernaung di PAN, Bara Hasibuan selama ini kerap bertentangan dengan keputusan partai. Salah satunya, soal dukungan di Pilpres 2019.

Meski partainya telah menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandi, Bara Hasibuan justru menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Sebelumnya, Djoko Santoso, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, menyatakan pihaknya telah memenangkan Pemilu Presiden 2019.

Jusuf Kalla Minta Jokowi dan Prabowo Bertemu Langsung, Jangan Lewat Utusan

Saat acara syukuran dan konsolidasi pengawalan pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019), mantan Panglima TNI itu bahkan mengatakan sebenarnya pihaknya bisa menang hingga 80 persen bila tidak dicurangi.

Oleh karena itu, Prabowo-Sandi, katanya, berdasarkan perhitungan internal hanya mampu mendapatkan 62 persen suara di pemilu.

"Sebelum tanggal 17 April dan setelah tanggal itu mereka curang terus. Mereka secara masif terencana sistematik dan brutal," kata Djoko Santoso.

Ratna Sarumpaet: Pemilu 2019 Berantakan, Jangan-jangan Panitianya Pelit

"Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen, dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi. Kalau enggak dicurangi bisa 75–80 persen," sambungnya.

Menurutnya, berdasarkan persebaran suara, pasangan Prabowo-Sandi menang.

Berdasar penghitungan BPN, Prabowo menang di Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, dan Jawa Barat.

Sandiaga Uno: Kursi Wakil Gubernur DKI Diserahkan ke PKS, End of Question, Jangan Digoreng Lagi

Oleh karena itu, katanya, sangatlah tidak mungkin bila kemudian Prabowo-Sandi dinyatakan kalah oleh sejumlah lembaga survei.

"Banten, Jabar, Sulsel, kita menang. jadi itu tidak mungkin Prabowo kalah. Jawa menang, Sumatera menang, Kalimantan Selatan, Timur. Jadi dilihat saja itu, omongan saja kalau kalah. Itu pasti direkayasa," paparnya.

Meskipun demikian Djoko Santoso minta para relawan dan pendukung Prabowo-Sandi untuk terus menjaga rekapitulasi suara.

Anak Buah Anies Baswedan: Emang Skybridge Tanah Abang Masih Perlu Diresmikan Ya?

Jangan sampai, menurutnya, suara masyarakat yang diberikan kepada Prabowo-Sandi tidak terhitung.

Sebelumnya, Ustaz Bachtiar Nasir kembali mengumbar ketidakpercayaan kepada lembaga survei penyelenggara quick count Pemilu 2019.

Di depan ratusan pendukung Prabowo-Sandi di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019), Bachtiar Nasir mengatakan hasil quick count yang memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin mengandung sihir sains dan kebusukan.

Integritasnya Dipertanyakan Rocky Gerung, Ratna Sarumpaet: Dia Tidak Tahu Apa yang Terjadi pada Saya

“Emak-emak tak usah khawatir, karena quick count itu mengandung sihir sains, isinya kebusukan semua, mereka adalah pelacur intelektual,” ujarnya.

Bachtiar Nasir kemudian meminta semua pendukung Prabowo-Sandi yang hadir untuk mengawal penghitungan suara Pemilu 2019 agar tidak ada kecurangan.

“Secara de facto Pak Prabowo dan Bang Sandiaga resmi menjadi presiden dan wakil presiden di hati rakyat Indonesia. Mari kita kawal sampai hal tersebut menjadi ‘de jure’,” tegasnya.

Putri Amien Rais Sempat Sebut Ratna Sarumpaet Korban Penganiayaan, Ini Dua Kesimpulan Tompi

Ia pun mengimbau para pendukung untuk siap berkorban demi mengawal hasil Pemilu 2019.

Bahkan, ia mengatakan, bila penguasa saat ini melakukan kecurangan terhadap hasil Pemilu 2019, maka bisa disebut juga sebagai penjajah.

“Siap berkorban darah dan nyawa? Siap usir penjajah? Mari kita rebut lagi Indonesia,” serunya.

Lelah Berjuang, Korban Penipuan First Travel Berniat Mengemis ke Negara Kaya Agar Bisa Umrah

Acara di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah yang dihadiri Prabowo Subianto tersebut merupakan syukuran atas klaim kemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, seperti Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso, Ketua Dewan Pembina PAN Amien Rais, dan lain-lain.

Prabowo-Sandi tidak mempercayai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei itu.

Anies Baswedan Tegaskan Rumah NJOP di Bawah Rp 1 Miliar Tetap Bebas Pajak

Kubu koalisi adil dan mamur itu yakin akan memenangkan Pemilu Presiden 2019, karena berdasaran hasil hitungan tim internalnya, Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan 62 persen suara.

Pasangan yang diusung Partai Demokrat, PAN, PKS, dan Gerindra itu bahkan telah mendeklarasikan kemenangan pada malam hari setelah pemungutan suara. Bahkan keesokan harinya, Prabowo Subianto kembali melakukan hal yang sama.

Seusai deklarasi, kubu Prabowo-Sandi menggelar sejumlah syukuran kemenangan. Setelah menggelar doa bersama di kediaman Prabowo Subianto pada selasa (23/4/2019) malam, BPN menggelar syukuran sekaligus konsolidasi pengawalan pemenangan di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).

Farhat Abbas Bakal Polisikan Prabowo-Sandi karena Klaim Menang Pilpres 2019

Prabowo Subianto yang tiba pada pukul 15.05 Wib, langsung disambut teriakan 'presiden' begitu masuk ke dalam aula padepokan.

Bahkan, Prabowo Subianto yang mengenakan safari warna krem, disebut Presiden 2019-2024 oleh pembawa acara.

"Presiden, presiden, presiden baru kita,‎" teriak relawan.

Dirut PLN Sofyan Basir Ada di Prancis Saat Jadi Tersangka, Kuasa Hukumnya Belum Bisa Berkomunikasi

Namun, acara syukuran tersebut berlangsung tertutup. Pidato Prabowo Subianto tidak boleh diliput media.

Para peserta juga tidak diperkenankan merekam orasi Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu baru keluar 40 menit kemudian. Prabowo Subianto kembali diteriaki presiden saat meninggalkan lokasi.

Klaim Menang 62 Persen

Prabowo Subianto mengatakan, berdasarkan hasil real count internalnya, ia dan Sandiaga Uno memenangkan Pemilu Presiden 2019.

Prabowo Subianto mengatakan ia dan Sandiaga Uno memperoleh 62 persen suara.

Ia pun berjanji akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang selama ini mendukung Jokowi-Maruf Amin.

Usulkan Pemilu Berikutnya Pakai Sistem Elektronik, Bawaslu Minta KPU Jangan Berkhayal

"Tidak akan kita gunakan cara-cara di luar hukum, karena kita sudah menang. Rakyat bersama kita, kita bagian dari rakyat," katanya saat memberikan pernyataan di depan kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

"Ini kemenangan bagi rakyat Indonesia, seluruh rakyat Indonesia. Dan saya katakan di sini, saya akan jadi presiden seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

"Bagi saudara-saudara yang membela 01, tetap kau akan saya bela. Saya akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia," sambungnya.

Viral Video Pembakaran Kotak dan Surat Suara Pemilu 2019 di Papua, Ini Penjelasan Polisi

Meskipun demikian, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya untuk tetap menjaga penghitungan suara. Ia meminta para pendukungnya menjaga kotak suara hingga tingkat kecamatan.

"Yang paling utama emak-emak seluruh Indonesia, tulung jaga kotak suara. Kalau tadi pagi kita jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara. Kawal di kecamatan-kecamatan dan terutama jaga C1," pintanya.

Seusai menyampaikan pernyataannya, Prabowo Subianto memekikkan takbir di depan ratusan pendukungnya. Lantas, Prabowo Subianto sujud syukur sebelum kemudian diarak ke dalam rumahnya.

Lancarkan Operasional Bisnis, Jet Commerce Buka Fulfillment Center Terbaru Seluas 3.700 Meter

"Saya ingin menutup briefing saya dengan mengumandangkan takbir dan setelah itu sujud syukur. Tanpa mengurangi rasa hormat kawan-kawan agama lain," ucapnya.

Prabowo Subianto mengklaim telah memenangkan Pemilu Presiden 2019 dengan angka 62 persen.

Angka tersebut menurut Prabowo Subianto bukan berdasarkan hasil hitung cepat, melainkan perhitungan real count.

Anggota KPPS yang Meninggal Bertambah Jadi 144 Orang, KPU Mengumumkannya Sambil Menangis

"Saya kasih update, berdasarkan real count kita suah berada di posisi 62 persen," ucap Prabowo Subianto.

Menurutnya, perhitungan real count tersebut sudah masuk pada 300 ribu TPS. Hasil tersebut berdasarkan pendapat ahli statistik, dan kata Prabowo Subianto, tidak akan berubah.

Mantan Danjen Kopassus tersebut kemudian menghimbau relawannya untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved