Pembunuhan Mutilasi di Blitar

UPDATE Kasus Pembunuhan Budi Hartono: Polisi Kantongi Identitas Pelaku dan Buru Teman Dekat Korban

Perkembangan Terbaru Kasus Pembunuhan Budi Hartono: Polisi Kantongi Identitas Pelaku dan Buru Teman Dekat Korban

Surya/Samsul Hadi
Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar bersama sejumlah anggota menyisir sungai di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019). 

Kepolisian perlahan mulai menemukan titik terang terkait kasus pembunuhan Budi Hartanto (28), yakni identitas pelaku.

Hingga kini kepolisian masih terus mengumpulkan barang bukti dan memburu pelaku yang sudah diketahui identitasnya, namun berpindah-pindah dalam pelariannya.

Diketahui, jasad Budi Hartanto ditemukan di dalam sebuah koper di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Jasad warga Tamanan, Kota Kediri itu ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana.

Budi yang berprofesi sebagai tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orangtuanya sejak Selasa (2/4/2019) malam.

Karena bagian tubuh berupa kepala belum juga ditemukan, Kamis (4/4/2019) pagi jenazah korban dimakamkan tanpa kepala.

Budi Hartanto tercatat sebagai warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.

Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati Kediri yang berstatus sebagai guru honorer.

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019).
Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019). (Tribunjatim.com/Luhur Pambudi)

Berikut perkembangan terbaru dari kasus tersebut.

Buru Teman Dekat Korban

Kepolisian memburu dua teman dekat Budi Hartanto (28) yang diduga sebagai pelaku dalam kasus penemuan mayat dalam koper di Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan identitas dua teman Budi Susanto tersebut sudah dikantongi pihak kepolisian.

"Nama sudah dikantongi, pelaku adalah dari kelompok orang dekat atau komunitas korban," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada wartawan, Minggu (7/4/2019).

Terduga pelaku kata Barung sedang berada di suatu tempat dan berpindah-pindah, karena gencarnya pemberitaan media atas kasus pembunuhan tersebut.

"Yang diburu ini adalah benda dinamis, bukan benda statis sehingga bisa kapan saja berpindah-pindah tempat," jelasnya.

Belum Temukan Kepala Korban

Upaya kepolisian mencari potongan kepala Budi Hartanto (28) belum membuahkan hasil.

Polisi terus menyisir sungai tempat ditemukannya jenazah Budi Hartanto.

Sebelumnya warga menemukan mayat dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu ( 3/4/2019).

Belakangan diketahui mayat tanpa kepala tersebut bernama Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

"Hari ini (Minggu) kami melakukan penyisiran lagi di lokasi, tapi tetap belum ada hasil," kata Kapolsek Udanawu, AKP Wahyu Satrio Widodo, Minggu (7/4/2019).

AKP Wahyu mengatakan, tiap hari, polisi terus mencari potongan kepala korban.

Proses pencarian difokuskan di sekitar lokasi penemuan jasad korban.

Polisi menyisir pinggir sungai radius 200 meter ke barat dan 200 meter ke timur dari titik ditemukannya jasad korban.

"Tiap hari, kami terjunkan lima personel untuk menyisir sungai mencari potongan kepala korban," ujarnya.

Dikatakannya, polisi akan terus mencari potongan kepala korban di sekitar lokasi penemuan jasadnya.

Wahyu tidak tahu sampai kapan proses pencarian kepala korban dihentikan.

"Kami menunggu petunjuk atasan, selama belum ada perintah dihentikan, kami akan terus mencari. Besok Senin kami akan melanjutkan pencarian," katanya.

Mutilasi Kediri3
Budi
Budi Hartono, korban pembunuhan dengan cara mutilasi.
Budi Hartono, korban pembunuhan dengan cara mutilasi. (Surya Repro)
Hartono, korban pembunuhan dengan cara mutilasi.

Menguat Dugaan Motif Asmara

Dikutip dari kompas.com, polisi menduga kuat, motif pembunuhan karena masalah asmara.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan, penyidik semula menduga motifnya perampokan.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).

Karena itu, polisi sedang mendalami siapa orang terakhir yang bersama korban sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Dugaan motif asmara muncul setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dari orang-orang terdekat korban.

"Saksi-saksi terus bertambah. Kemarin 12, sekarang yang diperiksa sudah 14," ujar Frans.

Selain memeriksa para saksi, tim polisi juga terus menelusuri bagian tubuh korban yang hilang.

"Tim sejak Jumat pagi mengolah lokasi ditemukannya jasad korban dan menelusuri dugaan lokasi tempat bagian tubuh dibuang," tambah dia.

Orang Terakhir Bersana Korban

Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus tewasnya Budi Hartanto.

Ke-14 saksi yang diperiksa, tiga saksi dari Blitar dan 11 saksi lainnya merupakan teman dekat korban.

"Tiga saksi dari Blitar itu yang menemukan jasad korban di lokasi. Sedangkan 11 saksi lainnya semua teman dekat korban," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019) dikutip dari tribunjatim.com.

Adewira mengatakan polisi mendalami keterangan satu saksi yang diduga hendak bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan dalam koper di Blitar.

Saksi yang terakhir hendak bertemu korban berinisial, I.

Saksi itu janjian akan bertemu korban pada Selasa (2/4/2019) malam.

Sedangkan, jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu (3/4/2019) pagi.

"Dari pemeriksaan percakapan di ponselnya, I ini mau bertemu dengan korban Selasa malamnya," ujar Adewira.

Dikatakan Adewira, I sudah diamankan untuk dimintai keterangan.

Saat diperiksa, I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.

Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban.

"Malam sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai, mereka mau ketemuan lagi. Untuk keperluan apa mereka bertemu, itu yang masih kami dalami," katanya.

Saat disinggung apakah I adalah pasangan korban? Adewira belum bisa memastikan.

Tetapi, menurutnya, I juga teman dekat korban.

"Saksi-saksi yang diperiksa rata-rata teman dekat korban," ujarnya. (suryamalang/surya/tribunjatim/ kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved