Pemilu 2019

Siap Debat dengan Andi Arief Tujuh Hari Tujuh Malam, PSI: Syaratnya Cukup Tes Urine

Juru bicara PSI Azmi Abubakar menyambut baik pernyataan Andi Arief yang mengatakan partainya siap berdebat dengan PSI.

Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Wasekjen DPP Partai Demokrat kembali mendatangi Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta guna melakukan konsultasi atas kasus yang menjeratnya, Selasa (12/3). 

Andi Arief sebelumnya mensyaratkan partai-partai yang akan berdebat, diklasifikasikan sesuai hasil survei tingkat elektabilitas dari Litbang Kompas yang terbaru.

“Syaratnya tidak usah macam-macam, cukup tes urine saja. Jangan sampai sebelum debat, ada peserta yang pakai sabu,” tegas Azmi.

Sebelumnya, Andi Arief berkicau di akun Twitter @AndiArief__. 

Jokowi: Pemilu Bukan Perang

"Kabarnya PSI meminta debat antar Parpol. KPU sedang menimbang. INI usul yang baik. Karena waktu tidak memungkinkan saya usul partai nol koma berdebat dengan nol koma. Adapun yang dua koma ke atas boleh digelar KPU. Namanya pra-kualifikasi," tulisnya pada 23 Maret 2019.

"Kalau PSI mau berdebat dengan Partai Demokrat, kader kami @jansen_jsp siap berdebat 7 hari 7 malam dengan segala topik di kantor PSI," tulisnya lagi.

Andi Arief juga menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai penebar kebencian dan ketegangan beragama.

Hal itu ia katakan saat mengomentari survei Litbang Kompas, yang menunjukkan elektabilitas PSI cuma 0,9 persen

"Menurut Survey Kompas, PSI partai nol koma alias stabilo. Hukuman yang pantas bagi partai penebar kebencian dan ketegangan beragama," tulis Andi Arief di akun Twitter @AndiArief__, Kamis (21/3/2019).

"Sejak munculnya PSI yang dibiayai syamsul Nursalim BLBI, politik Indonesia penuh kebencian dan saling curiga. Mereka berlindung di ketiak Jokowi," sambung mantan Wasekjen Partai Demokrat ini.

Andi Arief lantas memaparkan hasil Survei Litbang Kompas tersebut.

"Survey Litbang Kompas: hanya 6 partai yang lolos ke senayan: Di atas 10 persen bersaing PDIP dan Gerindra. Di bawah 10 persen bersaing Golkar. PKB, Demokrat dan PKS. PAN meski belum angka aman namun tren naik. Semua kader Demokrat di hari sisa fokus dan semangat. 14 02 !!" tulis Andi Arief.

Hasil survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret, menunjukkan tujuh partai politik peserta pemilu terancam tak lolos ke Senayan untuk mendapatkan kursi DPR RI.

Prabowo Mengaku Sempat Minta Erwin Aksa Jadi Cawapresnya, Lalu kenapa Akhirnya Pilih Sandiaga Uno?

Ketujuh parpol tersebut mendapat suara yang jauh di bawah ambang batas lolos ke parlemen sebesar 4 persen.

Partai Hanura menjadi satu-satunya parpol yang saat ini mempunyai kursi di DPR, namun terancam tak lagi melenggang ke Senayan.

Partai yang sempat mengalami dualisme kepemimpinan sejak dipimpin Oesman Sapta Odang itu hanya dipilih oleh 0,9 persen responden.

Prabowo Subianto: Calon Pemimpin Nasional Harus Ganteng

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved