Pemilu 2019

Siap Debat dengan Andi Arief Tujuh Hari Tujuh Malam, PSI: Syaratnya Cukup Tes Urine

Juru bicara PSI Azmi Abubakar menyambut baik pernyataan Andi Arief yang mengatakan partainya siap berdebat dengan PSI.

Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Wasekjen DPP Partai Demokrat kembali mendatangi Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta guna melakukan konsultasi atas kasus yang menjeratnya, Selasa (12/3). 

Elektabilitas Hanura turun drastis dibanding pemilu 2014 lalu dengan 5,3 persen.

Enam parpol lainnya yang juga terancam tak lolos ke parlemen adalah partai lama yang tidak memiliki kursi di DPR, serta partai pendatang baru.

Partai Bulan Bintang (PBB) hanya dipilih oleh 0,4 persen responden, begitu juga Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), yang hanya mendapat 0,2 persen.

Ini Kriteria Orang-orang yang Bakal Duduk di Kabinet Prabowo-Sandi

Empat parpol partai politik pendatang baru juga belum mampu melawan dominasi parpol lama. Partai Perindo menjadi yang teratas dengan 1,5 persen, disusul Partai Solidaritas Indonesia 0,9 persen, Partai Berkarya 0,5 persen, dan Partai Garuda 0,2 persen.

"Meski mempertimbangkan tingkat sampling error +/- 2,2 persen pun, parpol ini masih sulit memenuhi angka minimal ambang batas parlemen," tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, seperti dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3/2019).

Selain ketujuh parpol di atas, ada tiga parpol lain yang elektabilitasnya tak melewati ambang batas parlemen sebesar empat persen. Ketiganya yakni PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.

Romahurmuziy: Saya Salah Satu Most Wanted, Ketua Umum Parpol dengan Follower Terbesar di Medsos

Kendati demikian, apabila ditambah dengan tingkat margin of error +/- 2,2 persen, maka ketiga parpol ini masih mempunyai peluang lolos ke Senayan.

Sisanya, ada enam parpol yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas parlemen 4 persen. Enam parpol itu yakni PDI-P 26,9 persen, Gerindra 17,0 persen, Golkar 9,4 persen, PKB 6,8 persen, Demokrat 4,6 persen dan PKS 4,5 persen.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

PDIP Diprediksi Menang Pemilu Dua Kali Beruntun

Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi ketimbang partai politik peserta pemilu lainnya.

PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden.

"Jika dalam satu bulan ke depan potensi elektabilitas ini tidak ada perubahan, boleh jadi PDIP akan mencatatkan diri sebagai parpol pertama yang bisa memenangi pemilu untuk kedua kali berturut-turut sejak era reformasi ini," tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3/2019).

Elektabilitas 01 Anjlok, Politikus PDIP Ini Sebut Relawan Malas Semua, Ia Minta Jokowi Blusukan Lagi

Kendati demikian, peluang PDIP menjadi juara bertahan akan tetap dibayangi oleh parpol lain, terutama Partai Gerindra.

Partai Gerindra yang juga merupakan rival PDIP di pemilihan presiden, dipilih oleh 17 persen responden.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved