Aksi Terorisme
Keluarganya Tak Mau Menerima, Jenazah Wanita Terduga Teroris Dimakamkan di TPU Tanah Kusir
JENAZAH Y alias Khodijah, wanita terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).
Menurutnya, saat dibawa ke Rutan Mapolda Metro Jaya, Y ditemukan lemas di ruang peristirahatan Rutan Mapolda Metro Jaya.
"Y sempat dirawat di RS Bhayangkara atau RS Polri Kramatjati selama beberapa jam. Dokter sudah berupaya, namun Tuhan berkehendak lain dan ia meninggal dunia," ungkap Dedi Prasetyo.
"Seperti yang saya dulu saya sampaikan, bahwa pelaku terorisme, termasuk yang perempuan, memiliki militansi yang luar biasa,” sambungnya.
• Jokowi: Negara Besar Seperti Indonesia Masa Baru Punya MRT? Itupun Saya Putuskan dengan Ahok
Sebelumnya, dokter forensik RS Polri Asri Pralebda mengatakan, organ bagian dalam Y, mengalami rusak berat.
“Setelah kita lakukan pemeriksaan atas jenazah, luar dan dalam, di RS Polri, kami temukan bahwa organ-organ bagian dalam di jenazah Y mengalami kerusakan berat atau keadaan korosif akibat bahan kimia keras,” beber Asri.
Bahan kimia itu, katanya, ditemukan di seluruh saluran pencernaan korban.
• Sandiaga Uno Klaim Ada Pemodal Besar Siap Danai Pembelian Kembali Saham Indosat
"Sehingga lambung jenazah robek dan berisi darah warna hitam yang mengakibatkan korban meninggal. Cairan lambung telah diperiksa di Labfor Polri," ujarnya.
Hasilnya, kata dia, cairan lambung itu berupa asam klorida kadar 8,5 persen dan termasuk asam kuat atau HCl.
Cairan ini, jelas Asri, biasa ditemukan dalam cairan pembersih lantai.
• Romahurmuziy Mulai Bernyanyi, Ia Sebut Kakanwil Kemenag Jatim Rekomendasi Khofifah Indar Parawansa
"Itu yang menyebabkan lambungnya bocor dan pendarahan hebat sehingga meninggal dunia,” jelasnya.
Yang jelas, papar Asri, zat HCl dengan kadar sebesar itu tidak alami di dalam tubuh manusia.
"Sehingga zat itu pasti masuk dari luar," ucapnya.
• Penunjuk Waktu di Masjid Universitas Sriwijaya Diretas, Muncul Tulisan Salat No 1 Presiden No 2
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo menambahkan, pihaknya mengetahui penyebab kematian Khodijah dan prosesnya bagaimana.
"Pada kasus ini penyebab kematian adalah kerusakan seluruh saluran cerna mulai mulut sampai lambung. Semuanya rusak,” terangnya.
Namun, katanya, tim kedokteran forensik tidak bisa menentukan kapan cairan ini diminum.
• Romahurmuziy Keluhkan Ventilasi Udara di Rutan KPK Sangat Kurang, Padahal Anggarannya Besar