Penembakan di Selandia Baru
Cuma Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Petisi Mendesak Brenton Tarrant Dihukum Mati Beredar
AKSI sadis Brenton Tarrant yang membunuh 49 orang di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, dikecam banyak pihak.
Dia membawa lima senjata termasuk senapan dan bom. Brenton Tarrant menembak mati 41 orang di Masjid Al Noor dan 7 orang di Masjid Linwood. Satu orang lagi meninggal di rumah sakit.
Polisi setempat menangkap Brenton Tarrant, yang melakukan aksinya sambil menyiarkan secara langsung di Facebook, saat hendak melarikan diri menggunakan mobil van putih.
Situs Heavy.com sempat mengungkap sosok Brenton Tarrant, lewat manifesto atau pernyataan yang sempat ia tulis di akun media sosialnya.
• BREAKING NEWS: KPK Ciduk Ketua Umum Partai Politik Saat OTT di Jawa Timur
1. Keluarga Miskin
Lewat manifestonya, Brenton Tarrant hanya menyebut dirinya pria biasa saja.
"(Aku) hanya orang kulit putih biasa, 28 tahun," tulis Brenton Tarrant di manifestonya.
"Aku lahir di Australia di keluarga miskin, kalangan pekerja kasar. Orang tuaku berdarah Skotlandia, Irlandia, dan Inggris," katanya.
• Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romy Dikabarkan Ditangkap KPK di Kanwil Kementerian Agama Sidoarjo
"Masa kecilku berjalan biasa saja, tanpa ada hal-hal hebat. Aku tak terlalu punya minat dengan sekolah, aku sangat jarang punya nilai bagus," sambungnya.
"Aku adalah orang kulit putih biasa saja, dari keluarga biasa, yang akan melakukan aksi untuk memastikan masa depan orang-orang dari kaumku," tulis Brenton Tarrant.
The Daily Mail mengungkapkan, Tarrant tumbuh besar di daerah Grafton, New South Wales, Australia.
• BREAKING NEWS: Penembakan Brutal Terjadi di Masjid di Selandia Baru, 6 WNI Jadi Korban?
2. Tak Merasa Bersalah
Brenton Tarrant diduga sudah didoktrin oleh kelompok radikal sayap kanan untuk membenci imigran dan orang-orang di luar ras Eropa atau kulit putih.
Di Twitter, ia memberikan sikap bahwa serangan terhadap orang-orang non kulit putih atau non ras Eropa adalah sah.
Brenton Tarrant sempat ditanya, apakah dia tak melihat orang-orang yang diserang adalah orang-orang tak berdosa?
• Pengurus Jawa Timur Belum Tahu Kabar Ketua Umum PPP Romahurmuziy Diciduk KPK
Ia menjawab, serangan terhadap orang-orang Non Ras Eropa adalah perang. Menurut Brenton Tarrant, dalam sebuah perang, tidak ada yang namanya 'orang tak berdosa'.