Lika-liku Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu Menuju Kursi DKI 2, Siapa Bakal Dampingi Anies Baswedan?

Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, direkomendasikan menjadi calon pengganti Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI.

tribunnews
Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, bakal Cawagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. 

SEKRETARIS Umum DPW PKS Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, direkomendasikan menjadi calon pengganti Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI.

Nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu muncul pertama kali pada 20 September 2018, ketika Presiden PKS Sohibul Iman mengumumkan nama kandidat yang diusung partainya untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, jalan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu tak begitu mulus. Bahkan, hingga lima bulan mereka terus berjuang.

Tangkis Serangan Fitnah, Jokowi Bakal Kasih Sepeda kepada Pihak yang Masih Menyebutnya Antek Asing

Sebab, kesepakatan tak hanya dari pihak PKS, melainkan dari Partai Gerindra yang juga mengusung Anies-Sandi pada Pilkada 2017.

Lima hari setelah Sohibul Iman mengumumkan dua nama kandidat pada 25 September 2018, rombongan PKS bersama salah satu kandidat, yakni Agung Yulianto, mengunjungi Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Menteng Jakarta Pusat.

"Jadi jajaran dari PKS silaturahmi ke rumah dinas saya. Mereka bilang Pak Agung Yulianto mau maju menjadi kandidat Wakil Gubernur," ujar Prasetyo, Selasa (25/9/2018).

Tangkis Serangan Fitnah, Jokowi Bakal Kasih Sepeda kepada Pihak yang Masih Menyebutnya Antek Asing

Namun, kabar mengejutkan datang dari Gerindra. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik juga mendatangi Rumah Dinas Prasetyo pada pertengahan Oktober 2018.

Taufik mengaku kedatangannya untuk bersilaturahmi ke Prasetyo karena dirinya akan maju juga sebagai Cawagub DKI.

"Saya sowan lah ke Pak Ketua (Pras), kan Gerindra mencalonkan saya sebagai Cawagub. Jadi saya silaturahmi ke Ketua dan saya kira Ketua sangat terbuka, yang penting dia bilang sesuai aturan saja," ujar Taufik, Selasa (16/10/2018).

Siapa yang Cocok Jadi Ketua Umum PSSI? Erick Thohir dan Ahok Menolak, Cak Imin Bersedia

Pernyataan Taufik membuat hubungan kedua partai ini sempat memanas. Sebab, PKS beranggapan bahwa pendamping Anies Baswedan adalah jatah partainya, sebab pada Pilpres 2019 sudah diisi oleh Gerindra.

Presiden PKS pun turun tangan dan segera menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, untuk meminta Taufik mengurungkan niatnya dan menyetujui serta menandatangani surat keputusan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu yang akan maju menuju DKI 2.

"Kita sudah sampaikan ke Pak Prabowo dua nama itu, dan beliau katakan akan meminta Saudara Taufik dan DPD Gerindra untuk tanda tangan," ujar Sohibul Iman, Senin (29/10/2018).

Fadli Zon Ungkap Kondisi Penjara Tempat Ahmad Dhani Mendekam, Tidur Saja Harus Gantian

Setelah Taufik mengalah, awal November 2019, PKS dengan sigap langsung menemui Anies Baswedan, untuk membicarakan pencalonan wagub.

Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi lah yang menemui Anies Baswedan untuk menyampaikan nama-nama kandidat yang diusung partainya.

"Diskusi detail belum, tapi sudah info aja yang diusung PKS siapa dan seterusnya itu sudah kami sampaikan ke Pak Gubernur," jelas Suhaimi, Minggu (4/11/2018).

Fadli Zon Bilang Kasus Ahmad Dhani Operasi Politik untuk Rugikan Gerindra dan Prabowo-Sandi

Belum legawa posisi tersebut diambil PKS, Gerindra meminta para kandidat Cawagub dites terlebih dahulu. Hal tersebut diungkap Gerindra setelah melakukan pertemuan dengan PKS di Kantor DPD Gerindra DKI pada Senin (5/11/2019).

Gerindra meminta pembentukan tim uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Hal itu dilakukan untuk menguji apakah kandidat yang diusung memenuhi kriteria dan pantas mendampingi Anies Baswedan.

Setelah kedua pihak setuju membentuk tim tersebut, lagi-lagi ada permintaan baru dari pihak Gerindra. Taufik meminta PKS siapkan kandidat lebih dari dua untuk menjalani fit and proper test.

Lima Kali Bertanding, Timnas Indonesia U-22 Menjelma Menjadi Tim Spesialis Imbang

"Nama-namanya (kandidat dari PKS) kita minta lebih dari dua. Kalau dua bukan fit and proper, karena yang mau dihasilkan dua," ujar Taufik, Kamis (15/11/2018).

Geram dengan permintaan Taufik, Suhaimi mengatakan fit and proper test tidaklah penting, karena memang jatah PKS untuk mengisi posisi DKI 2.

Taufik meminta PKS menghargai mekanisme yang telah disepakati bersama untuk melahirkan wagub terbaik.

Disindir Wali Kota Cilegon, Rahmat Effendi: Saya Bangga Kota Bekasi Macet

"Kita juga punya mekanisme, hargai mekanisme kita dong. Secara politik kita sudah hargai PKS. Terus maunya pakai sistem apa? Mau dua langsung? Wah enak bener, kan sudah disepakati ada proper test. Calonnya juga dari dia, bukan dari saya (Gerindra)," beber Taufik, Senin (26/11/2018).

Sempat kukuh hanya mengajukan dua nama, akhirnya PKS mengalah dan menambahkan satu kandidat baru, yaitu Abdurrahman Suhaimi untuk mengikuti fit and proper test.

Namun, Gerindra masih belum puas juga pada jumlah yang diajukan PKS. Sebab, pihaknya berharap PKS menyodorkan minimal empat nama untuk mengikuti fit and proper test.

Diduga Selingkuh, Pertemuan Richie Five Minutes dan Vernita Syabilla Berawal dari Tinder

"Orang kita mintanya lebih dari empat, muncul lah nambah satu (Suhaimi) ya alhamdulillah. Harapan kita tetap empat sampai lima," ujar Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif, Kamis (3/1/2019).

Akhirnya, Gerindra dan PKS pun mengadakan fit and proper test yang iikuti oleh Suhaimi, Agung Yulianto,  dan Ahmad Syaikhu pada Minggu (27/1/2019) di Hotel Aston Priority, Jakarta Selatan.

Test ini berlangsung sejak pukul 13.00 sampai pukul 20.00 WIB, dengan empat penguji, yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif, Peneliti LIPI Siti Zuhro, Pakar Kebijakan Publik Eko Prasodjo, dan Pengamat Politik Ubedilah Badrun.

Maruf Amin: Orang yang Membuat Hoaks Calon Ahli Neraka

Tak lama setelah tahap pertama selesai, para penguji menggelar focus group discussion (FGD) dengan sejumlah tokoh. FGD tersebut berlangsung di Hotel Aston Priority kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (3/2/2019).

Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, FGD dilakukan untuk mendengar masukan-masukan dari para tokoh demi kebaikan Jakarta.

Selain itu, hasil FGD ini bakal dijadikan bahan pertimbangan para panelis untuk menentukan dua dari tiga kandidat Cawagub yang layak maju ke tahap berikutnya.

Atta Halilintar Siap Bayar Nazar Bangun Masjid Milenial Setelah Subscribernya Tembus 10 Juta

Mendapat sinyal lampu hijau, Ahmad Syaikhu pun menyambangi rumah dinas Prasetyo Edi Marsudi seperti Agung Yulianto yang telah lebih dahulu.

"Silaturahim biasa aja. Ngobrolin tentang Jakarta," ujar Ahmad Syaikhu, Jumat (15/2/2019).

Pada kesempatan itu, Ahmad Syaikhu juga mengaku membahas perkembangan terkait Cawagub DKI yang saat ini masih dalam tahap proses internal Partai Gerindra dan PKS.

Perjuangan Atta Halilintar Tembus 11 Juta Subscriber, 120 Ribu Pengikutnya Pernah Raib dalam Sehari

"Ya salah satunya menanyakan bagaimana perkembangan yang ada dalam proses pergantian Wagub," kata Ahmad Syaikhu

Akhirnya proses pemilihan Cawagub sudah hampir menemui titik terang. Kini dua partai pengusung secara resmi telah menandatangani dua nama yang akan direkomendasikan ke Anies Baswedan.

"Suratnya sudah kami tandatangani. Insyaallah surat ini akan disampaikan pada Pak Anies untuk dilanjutkan ke DPRD," jelas Taufik, Jumat (22/2/2019).

DPRD Tak Suka Cara Wali Kota Cilegon Mau Minta Bantuan Pemerintah Pusat tapi Jelekkan Kota Bekasi

Rencananya, surat keputusan ini akan diserahkan ke Anies Baswedan pada Senin (25/2/2019) esok, lalu dilanjutkan ke DPRD untuk dilakukan voting dalam rapat paripurna.

Sayangnya, kedua cawagub masih enggan buka suara.

"Saya secara pribadi pokoknya sebelum penetapan saya no comment dulu. Saya cooling down dulu, biarkan seluruh orang yang melakukan proses penetapan ini melakukan tugasnya dengan baik, " ucap Agung Yulianto kepada Warta Kota, Sabtu (23/2/2019).

DPRD Minta Wali Kota Cilegon Minta Maaf karena Sindir Bekasi Macet, Rahmat Effendi Tak Tersinggung

Profil Kedua Cawagub

Agung Yulianto, pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah ini mulai hijrah ke Ibu Kota sejak dirinya masih berusia lima tahun.

Saat menempuh pendidikan di Jakarta, Agung Yulianto mulai mengenal Ahmad Syaikhu saat dirinya mengemban pendidikan di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN).

Ia dan Syaiku sempat sama-sama menjalani ikatan dinas di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pusat sampai tahun 1996.

Din Syamsudin: Cintailah Capresmu Sedang-sedang Saja, karena Boleh Jadi Dia akan Engkau Benci

"Dulu kalau STAN kan ikatan dinas, saya ditugaskan sama dengan beliau (Ahmad Syaikhu) di BPKP pusat. Dulu saya sama Ustaz Ahmad Syaikhu sama-sama ngurusin Masjid Al- Amin di kantor tersebut. Jadi (sudah) bareng-bareng lah," ungkap Agung Yulianto beberapa waktu lalu di kawasan Menteng.

Ia bersama istri dan tujuh anaknya saat ini tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur. Dirinya kemudian terlibat mendirikan Bank Muamalat Indonesia dan Asuransi Takaful.

"Kemudian jadi direktur BUMN, tahun 2000-2003 malang melintang bikin perusahaan sendiri dan usaha sendiri. Sekarang alhamdulillah bisnis yang saya geluti adalah HNI. Halal Network Internasional," jelas Agung Yulianto.

BREAKING NEWS: Dua Warga Teluk Gong Meninggal Dunia Terjebak di Rumah yang Terbakar

Agung Yulianto kini berprofesi sebagai pengusaha Halal Network International (HNI), yang memiliki 1,7 juta anggota.

Sedangkan Ahmad Syaikhu lahir di Cirebon Jawa Barat dan pernah menjadu Wakil Wali Kota Bekasi mendampingi Rahmat Effendi yang dilantik pada 10 Maret 2013.

Berkat kemampuannya mengawasi penggunaan anggaran APBD, maka Ahmad Syaikhu dipercaya lagi untuk maju mendampingi May Jend (purn) Sudrajat dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 kemarin, namun gagal. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved