Adab Makan Versi Ustaz Abdul Somad Bagikan Kisah Pejabat yang Pernah Usir Dirinya Saat Makan Malam
UAS menyebutkan, ada orang yang makan bersama, ketika giliran bayar, dia hanya mau bayar punya dia saja.
"Tiba-tiba saya lihat mobil besar, yang keluar dari mobil itu orang besar-besar semuanya. Beratnya, 85 kg ke atas. Saya pun minggir dari tempat makan nyaman, enak, saya pun minggir ke tepi-tepi, mereka tertawa cekikikan, setelah menyingkirkan orang yang sedang makan," katanya.
UAS menjelaskan, dia tidak membalas tindakan tersebut dan hanya mengelus dada sambil melanjutkan makan siangnya.
"Dalam hati, Ya Allah, tapi saya tak pernah caci maki mereka. Saya tak pernah doakan, Ya Allah, tertelanlah tulang, matilah dia tidak, saya hanya tetap melanjutkan makan saya," katanya.
Hanya saja, UAS merasa heran.
"Karena, malam itu, saya diusir, saat sedang makan. Memangnya, salah saya apa, kenapa mereka mengusir saya?" katanya.
Di balik kisah ini, UAS ingin menjelaskan tentang perjalanan hidup orang tidak pernah ada yang bisa mengetahuinya.
UAS kemudian diundang oleh sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) untuk menyampaikan ceramah di Lapas tersebut dan kemudian menyaksikan sendiri perjalanan hidup dan nasib pejabat yang sangat berkuasa.
Kala berceramah, UAS mengenal orang yang dulu mengusirnya saat makan.
Ternyata orang penting yang dulu mengusirnya itu menjadi pesakitan.
Dia menjalani hukuman untuk kasus yang tidak mau diungkapkan oleh UAS.
"Hari berganti musim berubah, saya diminta ceramah ke lembaga pemasyarakatan, penjara. Saya pun masuk ke dalam, kebetulan, waktu menerima tamu, saya lihat, di atas lantai, semen kasar, tidak pakai penutup, tidak pakai alas, dia hanya pakai kaus oblong," katanya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, orang yang awalnya pejabat tinggi dan sangat berkuasa itu dijumpai dalam keadaan terhina.
"Orang yang dulu mengejek, menghina, menjatuhkan, dan menyepelekan saya, tapi saya lihat lama dan saya tersentuh. Ya Allah, ini yang beberapa tahun lalu mengusir, sekarang, duduk di lantai, tidak pakai alas," katanya.
Begitulah, kata UAS, Allah bisa meninggikan derajat seseorang dan menjatuhkan derajat sedemikian rupa, sampai kita pun merasa kasihan.
Menurut Ustadz Abdul Somad, kisah ini juga mirip dengan Firaun, yang dulu sangat kuasa dan membunuh anak kecil, dia menjadi mumi, menjadi tontonan di museum.
"Dia ditertawakan anak-anak, yang dulu banyak sekali dibunuhnya," katanya.
Ustadz Abdul Somad menyebutkan hendaknya orang tidak lupa daratan di saat sedang berkuasa dan melakukan banyak tindakan sewenang-wenang, yang seharusnya tidak dilakukan di saat seseorang berkuasa atau di tampuk kekuasaan.