Adab Makan Versi Ustaz Abdul Somad Bagikan Kisah Pejabat yang Pernah Usir Dirinya Saat Makan Malam
UAS menyebutkan, ada orang yang makan bersama, ketika giliran bayar, dia hanya mau bayar punya dia saja.
Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan tuntunan yang seharusnya dilakukan, setiap insan di saat makan bersama, maka adab yang harus dilakukan oleh orang Islam adalah murah hati.
"Kalau orang bakhil, orang yang tidak mau murah hati," katanya dalam sebuah ceramahnya.
UAS menyebutkan, ada orang yang makan bersama, ketika giliran bayar, dia hanya mau bayar punya dia saja.
"Ada yang lebih dari bakhil, pas giliran bayar, berpura-pura sakit perut," katanya.
Menurut UAS, itu seperti penyakit, bahkan duit dia, tidak mau dia makan
"Cepat matinya, malaikat geram sama orang seperti itu, tapi Allah SWT maha pengasih, jadi saat malaikat mau mencabut nyawa, Allah melarang, jangan, mana tahu setelah pengajian ini, dia ajak orang makan dan traktir," katanya.
• Reaksi Keras Ustadz Abdul Somad Terhadap Pernyataan yang Gaji Kamu Siapa yang Diungkap Rudiantara
• Diduga Terjadi Penipuan Minta DP Untuk Ceramah Abdul Somad, Sudah Keruk Belasan Juta Rupiah
Dalam kesempatan ceramah di Pare Pare, UAS memberikan kisah di saat dia sedang makan di sebuah rumah makan.
Dai asal Riau ini berkisah tentang kegiatan dia makan di sebuah rumah makan.
• Sandiaga Uno Menimba Air di Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
• 5 Kelebihan Masjid Sunan Ampel Surabaya, Tidak Ada di Tempat Lain, Air Sumur Diminum Langsung
Saat tengah menikmati sajian makanan itu, mendadak rombongan pejabat yang sangat berkuasa di daerah itu datang.
Pasukannya masuk lebih dulu dan menyapu orang yang sedang bersantap di rumah makan itu karena sang pejabat mau makan, tidak terkecuali UAS diusir.
Hal ini disampaikan UAS, kala menceritakan kisah nyata pengalaman hidupnya.
Rombongan pejabat itu memang merasa berhak untuk melakukan kegiatan tersebut dan menyingkirkan siapa saja yang berada di rumah makan itu.
UAS pun tidak terkecuali terpaksa menyingkir dan mencari tempat di pinggir, jauh dari tempat dia makan sebelumnya.
"Suatu malam, saya makan di sebuah rumah makan, sendirian. Saya parkir kendaraan, saya pun makan. Tak berapa lama, tiba-tiba datang satu pasukan, minggir, minggir, minggir karena orang besar akan datang," katanya.
UAS melanjutkan, kedatangan pejabat itu dikawal oleh orang-orang berbadan tegap, besar dengan ukuran tubuh yang besar ditaksir beratnya di atas 85 kilogram per orang.