Novel Baswedan Diteror

Novel Baswedan Masih Terima Gaji dari KPK, tapi Tunjangan Tidak

Lebih tujuh bulan berlalu, kepolisian belum bisa mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Istri Novel Baswedan, Rini Emilda atau Emil, saat menyampaikan kondisi kesehatannya suaminya di kediaman Novel Baswedan yakni di Jalan Deposito T/8 RW 10, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8/2017). 

WARTA KOTA, PALMERAH - Lebih tujuh bulan berlalu, kepolisian belum bisa mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Tidak hanya publik, anak-anak Novel juga kerap bertanya kepada ibundanya, Rina Emilda, tentang siapa pelaku dan aktor di balik penyerangan tersebut, serta mengapa mereka belum juga tertangkap.

"Anak-anak yang besar tanya, siapa pelakunya, bun? Siapa yang melakukan itu kepada abi saya? Saya jawab, saya juga enggak tahu," ungkap istri Novel, Rina Emilda, saat dihubungi.

Baca: Polda Metro Jaya Rilis Sketsa Wajah Terduga Penyerang Novel Baswedan, Identitas Belum Diketahui

Lebih tujuh bulan berlalu dan Polda Metro Jaya telah berganti kepemimpinan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga terungkap.

Jumat (24/11//2017) pekan lalu, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menyampaikan perkembangan penanganan kasus Novel kepada KPK. Di antaranya tentang dua sketsa wajah yang diduga pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Ia menyatakan keseriusan pihaknya dalam mengungkap kasus ini. Ia menyampaikan, ada 167 penyidik yang khusus menangani kasus ini, dibukanya nomor telepon pengaduan masyarakat atau nomor hotline, hingga adanya bantuan kepolisian federal Australia (AFP) dalam menganalisa barang bukti kamera pengawas atau CCTV.

Baca: Tujuh Bulan Setelah Disiram Air Keras, Mata Kiri Novel Baswedan Belum Berfungsi

Rina tidak terlalu optimistis kasus suaminya bakal terungkap, dan aktor pelakunya bisa ditangkap, meski kepolisian menyampaikan perkembangan-perkembangan tersebut.

Sebab, kasus tersebut sudah terlalu lama ditangani oleh kepolisian, namun belum juga terungkap. Belum lagi jika benar ada conflict of interest dalam penanganan kasus tersebut, seperti dugaan dan informasi yang diperoleh Novel.

Hingga kini, Rina dan keluarga masih mencari keadilan kepada negara atas penyerangan air keras yang menimpa suaminya.

Baca: Saut Situmorang: Apa yang Saya Alami Enggak Ada Sejengkal dari Novel Baswedan

Senada dengan sikap suaminya, Rina juga menilai saat ini masih diperlukan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TPGF) untuk mengungkap kasus ini.

"Kalau saya sendiri, memang perkara ini yang hampir delapan bulan ini sudah terlalu lama. Saya hanya minta tanggung jawab negara," ucapnya.

Ia mengingatkan, penyerangan terhadap suaminya juga bisa menimpa penyidik KPK lain dan penegak hukum lainnya. Maka, akan menjadi preseden buruk dalam penegakan hukum jika kasus Novel tidak segera terungkap.

Baca: Novel Baswedan Hanya Berharap pada Allah, Publik, dan Presiden

Saat ini, Emil, sapaan Rina Emilda, terpaksa menjaga dan merawat lima anak seorang diri, setelah suaminya disiram air keras di dekat rumah pada 11 April 2017, dan dirawat di Singapore General Hospital, Singapura.

Di rumah di Kelapa Gading Jakarta Utara, Rina tinggal bersama anak ketiga, Maqila Ashadya Verina (9); anak keempat Zara Khadeeja Verina (7); dan si bungsu, bayi Umar Novel Baswedan (8 bln).

Sedangkan dua putri pertamanya, Nazela Rania Verina (14) dan Balqis Zahira Verina (13), bersekolah dan tinggal di sebuah pesantren di Bogor, Jawa Barat.

Baca: Polisi Diminta Periksa Dua CCTV Milik Pemprov DKI untuk Ungkap Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Di sela merawat tiga anaknya di rumah dan membagi waktu menengok dua anak pertamanya di pondok pesantren, Rina juga bolak-balik Jakarta-Singapura untuk menengok dan menemani suaminya, Novel Baswedan, yang tengah menjalani perawatan matanya.

Emil juga berupaya membagi waktu untuk menjalankan usaha jualan pakaian muslim perempuan via online.

"Untuk biaya anak dan keperluan sehari-hari, alhamdulilah gaji Mas Novel masih terima, walaupun untuk tunjangan enggak terima. Namanya kejadian, ya kita sabar saja. Kadang, kita enggak tahu ke depan, tapi kita enggak terlalu memikirkan. Alhamdulillah kami diberi kemudahan, selain keluarga membantu, negara juga bantu," paparnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved