Kelompok Begal Spesialis SPBU Berasal dari Madura

Kelompok begal spesialis SPBU yang diringkus polisi ternyata komplotan penjahat lama asal Bangkalan dan Sampang, Madura.

Warta Kota/Junianto Hamonangan
begal tewas ditembak 

WARTA KOTA, SEMANGGI-Kelompok begal spesialis SPBU yang diringkus polisi pada Senin (11/5/2015), ternyata komplotan penjahat lama. Seluruhnya berasal dari Bangkalan dan Sampang, Madura. 

Komplotan ini selalu beraksi dengan cara mengincar orang-orang yang membawa uang dalam jumlah besar. Seperti pegawai SPBU yang hendak menyetor uang ke bank, serta para juragan beras ataupun usaha lainnya. Mereka mencegat di jalan, lalu merampas uang dan tak segan melukai korbannya.

Polisi menamakan kelompok begal spesialis SPBU ini dengan Kelompok Dul, sesuai nama pimpinannya, Abdullah, seorang lelaki asal Sampang, Madura. Polisi dari Unit 1 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya meringkus lima dari delapan anggota kelompok Dul, termasuk Dul yang ditembak mati pada Senin kemarin.

Di kelompok ini Dul bertindak sebagai eksekutor dengan memegang sebuah senjata api jenis revolver model 22 buatan Amerika Serikat. Polisi belum tahu bagaimana cara Dul memiliki senjata ini.

Sepanjang tahun 2015, kelompok ini sudah empat kali beraksi di Jakarta. Abdullah menembak seluruh korban dengan revolvernya. Ada empat korban yang Ia tembak. Satu diantaranya tewas, seorang juragan beras yang dibegal di Jalan Raya bogor pada Sabtu (21/3/2015) malam.

Lalu seorang lagi yang punya peran penting adalah Rusdi. Polisi menyebut perannya sebagai 'tukang gambar'. Dialah yang memetakan setiap target kejahatan maupun SPBU yang akan dibegal.

Dia pula yang mencari tahu petugas SPBU yang membawa uang banyak untuk disetor di bank dan siap dibegal.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto, mengatakan, kelompok Abdullah adalah kelompok lama. Diketahui kelompok ini sudah mulai beraksi di Jakarta sejak tahun 2008.

"Mereka pernah beraksi di Cilincing tahun 2008 lalu," ucap Heru saat merilis pengungkapan kasus ini di Polda Metro Jaya, Rabu (13/5/2015).

Sementara itu, Kanit 1 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Buddy Towoliu, mengatakan, bahkan tahun 2014 lalu Dul dan Rusdi masuk daftar pencarian orang (DPO) di Polres Banyuwangi.

Keduanya masuk daftar setelah anak buah mereka saat beraksi di Banyuwangi tertangkap polisi disana di tahun 2014.

Bahkan komplotan Dul saat di Banyuwangi diketahui melakukan melakukan enam aksi kejahatan di tempat berbeda.

"Inilah komplotan yang sadis sepanjang awal tahun 2015. Sampai saat ini belum ada lagi komplotan yang beraksi dengan cara mereka di awal 2015 ini. Makanya kejadian perampokan (pembegalan) yang terjadi kemarin terhadap pegawai SPBU saat membawa uang maupun juragan beras memang dilakukan oleh kelompok ini," ucap Buddy.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved