Malaysia Airlines Tertembak
Rabu (16/7/2014) SMS Terakhir Ninik untuk Sang Kakak
Sebelumnya keluarga kami mendapat informasi kalau kakak saya naik pesawat Garuda Indonesia.
Dia melanjutkan, selain ingin berkumpul bersama keluarga di Wonosobo, Jawa Tengah, Ninik sangat ingin menghabiskan banyak waktu bersama ibunya, Basinah (87 tahun) yang memang sudah sakit-sakitan.
”Komunikaai terakhir, dia meminta saya untuk menjemputnya di bandara Soekarno Hatta pukul 09.00 WIB hari ini. Kami telah merencanakan untuk pergi dengan mobil ke Wonosobo, Senin nanti,” tutur Yuriah.
Ninik Yuriani merupakan anak kelima dari delapan bersaudara yang pindah ke Belanda 17 tahun yang lalu. Kini, telah meninggalkan seorang suami, anak perempuan, dan dua orang cucu.
Menurut Yuriah, korban adalah anak yang tegar, hidup tanpa beban. Ninik menikmati hidupnya dengan teman-temannya yang terbilang sangat banyak. Korban juga mempunyai suami yang baik dan sayang dengan korban, sekaligus bahagia dengan pekerjaannya.
"Biarpun di negara orang, lahir batin, dia sangat bahagia, dengan suami dan satu anak," lanjut Yuriah.
Rencananya setelah kedatangan Ninik ke Jakarta akan secara rombongan konvoi bersama keluarga besar untuk pulang kampung ke daerah asalnya dengan tujuan untuk berlebaran di Wonosobo, Jawa Tengah.
Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berupaya menghimpun data warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17. Salah satunya dengan menghubungi keluarga korban satu per satu yang telah terdata.
"Dari Kementrian Luar Negeri baru saja menghubungi, bilang menyiapkan anggota keluarga untuk pergi ke Malaysia," katanya.
Namun, ketika ingin ditanyakan pertanyaan selanjutnya, Yuriah merasa dirinya kelelahan. Pada akhirnya dituntut salah seorang anggota keluarganya masuk ke kamar.
"Maaf, saya kecapean. Saya mohon izin untuk beristirahat dulu," katanya.
Keponakan korban, Ari (38) pun merasa terpukul adanya kejadian yang menimpa bibinya tersebut. Padahal kata Ari, tepat pada hari Minggu (13/07) lalu, korban masih sempat komunikasi melalui aplikasi whatsapp.
"Padahal Minggu kemarin kita masih whatsapp-an, dia banyak cerita soal masakan. Dia (Ninik) ceria banget mau ke Indonesia, makanya dia bilang suruh tungguin Ninik nyampe ke Jakarta," tukas Ari.
Sahabat dekat korban, Brahmantyo (36) warga Tanggerang Selatan mengaku terpukul saat mengetahu di pemberitaan di telivisi terkait jatuhnya pesawat milik negeri jiran tersebut. Ia pun mengatakan korban merupakan sahabat terbaiknya.
"Saya liat di berita televisi sekitaran jam 12 malam. Saya kaget dan saya yakin memang Ninik ada di pesawat itu. Saya berharap sahabat terbaik saya jasadnya ditemukan dan segera dibawa ke Indonesia," katanya.
Hal yang sama diungkapkan Enny, "Ya kita tetap menunggu MAS bisa menemukan mengetahui mengidentifikasi kakak saya. Atau mungkin kalau memang tidak ada, kami harus ikhlas. Semua keluarga juga harus ikhlas. Akan tetapi, sebisa mungkin Pihak Malaysia Airlines harus bisa menemukan jasad kakak saya dalam bentuk apapun dan mohon dikirim ke ranah Indonesia. Saya hanya mengharapkan yang terbaik. Pasti berusaha sebaik mungkin," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH-17 jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina, pada Kamis (17/07/2014) sore waktu setempat. Pesawat Boeing 777 itu diduga diserang oleh milisi pro-Rusia di Ukraina. Semua penumpang berjumlah 280 beserta 15 awak yang ada di dalam pesawat itu diketahui tewas. (Panji Baskhara Ramadhan)