Malaysia Airlines Tertembak

Rabu (16/7/2014) SMS Terakhir Ninik untuk Sang Kakak

Sebelumnya keluarga kami mendapat informasi kalau kakak saya naik pesawat Garuda Indonesia.

zoom-inlihat foto Rabu (16/7/2014) SMS Terakhir Ninik untuk Sang Kakak
Warta Kota/panji baskhara ramadhan
Foto kenangan Ninik Yuriani (57) saat di Kota Tua di Belgia tahun 2002. Foto tersebut disimpan di rumah kaka kandungnya, Yuriah Tanzil (64), di Jalan Taman Rawa Pening nomor 23, Rt 03/02 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang saat ini masih dalam keadaan berduka, Kamis (18/07/2014).

WARTA KOTA, TANAHABANG - Hingga saat ini, suasana dirumah tersebut menjadi semakin haru. Hal demikian terjadi beberapa kerabat dan keluarga korban ini menunggu informasi akurat dari pihak MAS. Enny mengaku dijanjikan pihak MAS untuk bersabar dan mencari jasad kakanya yang kini belum ditemukan.

"Perkembangannya, mereka (pihak MAS) mengatakan, informasi terkait jatuhnya pesawat MH - 17 seutuhnya belum bisa diakses dari pusat MAS Malaysia. Pihak MAS belum membuka sistem dan masih di lock sama pusatnya. Semua informasi akan disampaikan ke kita informasi yang lebih akurat. Utusan MAS yang sudah di lokasi jatuhnya pesawat sudah menelepon saya akan diinformasikan selanjutnya," jelasnya kepada Warta Kota.

Sebelumnya, Enny dan beberapa anggota keluarganya mendatangi kantor perwakilan Malaysia Airlines. Enny yang ditemani beberapa kerabatnya mendatangi Gedung WTC 5, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi. Hal demikian dilakukan hanya untuk meminta konfirmasi kepada Malaysia Airlines.

Enny masuk ke dalam gedung dan menuju lantai 6 yang menjadi lokasi kantor perwakilan MAS. Enny mengaku harus mendapatkan informasi kejelasan nasib kakaknya.

‪"Saya hanya mau cari kepastian, karena sebelumnya keluarga kami mendapat informasi kalau kakak saya naik pesawat Garuda Indonesia," ujar wanita asli Wonosobo, Jawa Tengah ini.

‪Enny pun membenarkan kakaknya sempat memesan tiket pesawat di GA0819. Namun ketika dikonfirmasi, Ninik membatalkan pemeasanan tiket itu.‬ ‪Berdasarkan keterangan anak semata wayang korban bernama Hanny, dia menyatakan kalau sang ibu memang melakukan penerbangan dengan pesawat MH17.

Menurut Hanny, kata Enny, dari Bandara Schipol Amsterdam sang ibu sempat diminta pindah ke pesawat MAS yang lain.‬

‪"Alasan perpindahan itu karena full booking. Tapi kakak saya menolak karena dia berangkat hanya sendiri dan penerbangan via Dubai," katanya.‬

‪Diketahui, kedatangan Ninik ke Indonesia karena akan berkumpul dengan keluarga besarnya. Dia dan keluarganya akan merayakan Idul Fitri di Wonosobo, bersama sang ibu.

Namun, pihak keluarga yakin Ninik menjadi penumpang dari percakapan Ninik dan Enny pada Selasa (15/07). Dalam percakapan tersebut, Ninik menyebutkan kode pesawat MAS yang akan ditumpanginya menuju Kuala Lumpur.

Dari Kuala Lumpur, ia melanjutkan perjalanannya ke Indonesia dengan menumpangi pesawat Garuda Indonesia GA 0819. Putri Ninik, Hany Pratiwi juga mengaku sudah dihubungi pihak MAS untuk memberitahukan ibunya masuk dalam penumpang pesawat tersebut.

"Terkahir kali dia (Ninik) SMS saya pada Rabu (16/07), dia kasih tau saya detail flight dia. Karena harusnya hari ini jemput dia di aiport memakai Garuda Indonesia dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Di sana ganti pesawat garuda,"

Senada dengan Kakak korban, Yuriah Tanzil (64), yang saat ini berada di rumah bersama dengan beberapa keluarga, tengah menunggu informasi akurat dari pihak MAS yang berada di Indonesia tentang status keberadaan adiknya saat ini.

"Iya, kami di sini masih menunggu informasi jelas saja. Tadi ada Enny ke kantor MAS di WTC (World Trade Center), Sudirman," ucap Yuriah.

Ia pun tiba-tiba menangis dan mengatakan terbata-bata, "Ninik menyempatkan diri untuk lebaran bersama keluarga. Karena sudah pengen sekali pas kita kumpul semua, dia juga ikut ke kampung kita Wonosobo," katanya.

Dia melanjutkan, selain ingin berkumpul bersama keluarga di Wonosobo, Jawa Tengah, Ninik sangat ingin menghabiskan banyak waktu bersama ibunya, Basinah (87 tahun) yang memang sudah sakit-sakitan.

”Komunikaai terakhir, dia meminta saya untuk menjemputnya di bandara Soekarno Hatta pukul 09.00 WIB hari ini. Kami telah merencanakan untuk pergi dengan mobil ke Wonosobo, Senin nanti,” tutur Yuriah.

Ninik Yuriani merupakan anak kelima dari delapan bersaudara yang pindah ke Belanda 17 tahun yang lalu. Kini, telah meninggalkan seorang suami, anak perempuan, dan dua orang cucu.

Menurut Yuriah, korban adalah anak yang tegar, hidup tanpa beban. Ninik menikmati hidupnya dengan teman-temannya yang terbilang sangat banyak. Korban juga mempunyai suami yang baik dan sayang dengan korban, sekaligus bahagia dengan pekerjaannya.

"Biarpun di negara orang, lahir batin, dia sangat bahagia, dengan suami dan satu anak," lanjut Yuriah.

Rencananya setelah kedatangan Ninik ke Jakarta akan secara rombongan konvoi bersama keluarga besar untuk pulang kampung ke daerah asalnya dengan tujuan untuk berlebaran di Wonosobo, Jawa Tengah.

Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berupaya menghimpun data warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17. Salah satunya dengan menghubungi keluarga korban satu per satu yang telah terdata.

"Dari Kementrian Luar Negeri baru saja menghubungi, bilang menyiapkan anggota keluarga untuk pergi ke Malaysia," katanya.

Namun, ketika ingin ditanyakan pertanyaan selanjutnya, Yuriah merasa dirinya kelelahan. Pada akhirnya dituntut salah seorang anggota keluarganya masuk ke kamar.

"Maaf, saya kecapean. Saya mohon izin untuk beristirahat dulu," katanya.

Keponakan korban, Ari (38) pun merasa terpukul adanya kejadian yang menimpa bibinya tersebut. Padahal kata Ari, tepat pada hari Minggu (13/07) lalu, korban masih sempat komunikasi melalui aplikasi whatsapp.

"Padahal Minggu kemarin kita masih whatsapp-an, dia banyak cerita soal masakan. Dia (Ninik) ceria banget mau ke Indonesia, makanya dia bilang suruh tungguin Ninik nyampe ke Jakarta," tukas Ari.

Sahabat dekat korban, Brahmantyo (36) warga Tanggerang Selatan mengaku terpukul saat mengetahu di pemberitaan di telivisi terkait jatuhnya pesawat milik negeri jiran tersebut. Ia pun mengatakan korban merupakan sahabat terbaiknya.

"Saya liat di berita televisi sekitaran jam 12 malam. Saya kaget dan saya yakin memang Ninik ada di pesawat itu. Saya berharap sahabat terbaik saya jasadnya ditemukan dan segera dibawa ke Indonesia," katanya.

Hal yang sama diungkapkan Enny, "Ya kita tetap menunggu MAS bisa menemukan mengetahui mengidentifikasi kakak saya. Atau mungkin kalau memang tidak ada, kami harus ikhlas. Semua keluarga juga harus ikhlas. Akan tetapi, sebisa mungkin Pihak Malaysia Airlines harus bisa menemukan jasad kakak saya dalam bentuk apapun dan mohon dikirim ke ranah Indonesia. Saya hanya mengharapkan yang terbaik. Pasti berusaha sebaik mungkin," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH-17 jatuh di wilayah Donetsk, Ukraina, pada Kamis (17/07/2014) sore waktu setempat. Pesawat Boeing 777 itu diduga diserang oleh milisi pro-Rusia di Ukraina. Semua penumpang berjumlah 280 beserta 15 awak yang ada di dalam pesawat itu diketahui tewas. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved