Berita Duka
Pengakuan Pengangkat Peti Jenazah Sutopo Purwo Nugroho: Sama Sekali Enggak Berat, Enteng Banget
Setibanya di rumah duka, peti jenazah Sutopo langsung ditandu dari dalam ambulans oleh lebih dari delapan orang, yang di antaranya petugas BNPB.
JENAZAH Sutopo Purwo Nugroho tiba di rumahnya di Perumahan Raffles Hills Blok I6 No 15, Sukatani, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019) pukul 22.35 WIB,
Setibanya di rumah duka, peti jenazah Sutopo langsung ditandu dari dalam ambulans oleh lebih dari delapan orang, yang di antaranya adalah petugas BNPB.
Afresia Jembar Brata, satu dari sejumlah orang yang mengangkat peti jenazah Sutopo, mengaku sama sekali tidak merasakan berat ketika menggotongnya dari dalam ambulans.
• Gubernur Lemhannas Bilang Wajib Militer di Indonesia Belum Urgen
"Sama sekali enggak berat, enteng banget itu peti jenazahnya," ujar Afresia kepada TribunJakarta.com di kediaman almarhum Sutopo, Minggu (7/7/2019).
Lanjut Afresia, dirinya yang juga merupakan petugas BNPB, seperti merasakan kehilangan yang mendalam ketika mengangkat peti jenazah Sutopo.
"Kayak ada yang hilang pas ngangkatnya, beneran. Kayak enggak nyangka peti jenazah yang saya angkat ini di dalamnya berisi Pak Topo," ujar Afresia.
• Pakai Contoh Cicak Vs Buaya, Mardani Ali Sera Sebut Oposisi Terbaik Bersama Rakyat
Afresia mengatakan, sosok Sutopo baginya merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya.
"Ketika saya angkat jenazah Pak Topo ke tempat pemandian, anaknya (Ivanka) melihat dan langsung menangis," ungkap Afresia.
Ketika Ivanka menangis, Afresia mencoba menguatkan sulung almarhum Sutopo.
• Gerindra Terbiasa Jadi Oposisi, Perdebatan Internal Soal Tawaran Masuk Pemerintahan Berkurang
"Langsung saya peluk dan saya elus punggung anaknya (Ivanka). Saya bilang sudah jangan menangis, kasihan bapak," lanjut Afresia.
Maisin, petugas BNPB lainnya yang memegang bagian tengah jasad Sutopo ke tempat pemandian, turut memberikan kesaksian.
"Bener mas, saya juga lihat sendiri," ujar Maisin kepada TribunJakarta.com.
• KPK Bilang Ada yang Baru di Kasus KTP Elektronik, Bakal Ada Tersangka Anyar?
Sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho membuka sedikit kemeja batiknya di bagian dada, sambil menunjukkan sebuah plester transparan.
Plester itu berukuran sekira setengah jari telunjuk tangan orang dewasa yang menempel di sana.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu mengatakan, plester itu adalah obat penghilang rasa nyeri bernama Duragesic.
• Fahri Hamzah: Dalam Sistem Presidensial Tidak Ada Oposisi, Banyak yang Tidak Paham