Soal Ucapan Panglima TNI, Sekjen PDIP: Pemimpin Itu Menyatukan, Jangan Timbulkan Hal Kontroversial

Pernyataan Panglima TNI yang ia maksud adalah yang disampaikan Gatot Nurmantyo di acara yang digelar di Mabes TNI, Jumat (22/9/2017) pekan lalu.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016). 

WARTA KOTA, SENEN - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, alih-alih menyampaikan informasi strategis di depan umum, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seharusnya bisa langsung berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berwenang.

"Kita ini negara hukum yang punya aturan. Saya yakin Bapak Panglima TNI bisa berkomunikasi dengan pihak-pihak yang beliau sebut itu, sehingga tanpa perlu disampaikan kepada publik, beliau bisa langsung sampaikan informasi," ujarnya kepada wartawan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).

Pernyataan Panglima TNI yang ia maksud adalah yang disampaikan Gatot Nurmantyo di acara yang digelar di Mabes TNI, Jumat (22/9/2017) pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa ada pihak non militer di Indonesia, yang hendak membeli senjata sebanyak 5.000 pucuk.

Baca: Orangtua Dukung Amanda Rawles Pacaran

Namun dalam kesempatan itu, Gatot Nurmantyo tidak menyebut pihak mana yang ia maksud. Pernyataan Gatot Nurmantyo yang hanya sepenggal itu, akhirnya menimbulkan banyak reaksi, termasuk dari anggota DPR yang beharap aparat penegak hukum menindaklanjuti temuan itu.

Hasto Kristiyanto menganggap, seorang pemimpin selain bisa memberikan pernyataan-pernyataan strategis sesuai kapasitasnya, juga bisa memberikan pernyataan yang jelas, sehingga masyarakat bisa memahami betul maksud dan tujuan pernyataan itu disampaikan.

"Kami berharap menjadi pemimpin, kalau ada hal-hal yang penting dan strategis seperti itu, kan bisa dilakukan klarifikasi. Tugas pemimpin menyatukan, memberikan arah dan pernyataan-pernyataan, jangan sampai menimbulkan hal-hal yang kontroversial," tuturnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved