Kabar Artis

Emosional, Baskara Putra Sisipkan Perjuangan Ibu yang Kehilangan Anak di Tragedi 1998 dalam Lagu

Baskara Putra menyisipkan kisah perjuangan ibu yang kehilangan anaknya dalam tragedi tahun 1998.

Tribun/Bayu Indra
MENANG AMI AWARDS 2025 - Musisi Baskara Putra menerima piala AMI Awards 2025 untuk Album Terbaik–Terbaik lewat karyanya Doves, ’25 on Blank Canvas', di AMI Awards 2025 di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Musisi Baskara Putra alias Hindia emosional saat berada di panggung AMI Awards 2025
  • Sumarsih dikenal sebagai salah satu figur penting dalam gerakan Aksi Kamisan yang terus memperjuangkan penuntasan pelanggaran HAM dan mencari keadilan bagi anaknya

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Musisi Baskara Putra alias Hindia emosional saat berada di panggung AMI Awards 2025.

Saat menerima piala AMI Awards 2025 untuk Album Terbaik–Terbaik lewat karyanya Doves, ’25 on Blank Canvas, Baskara Putra menyampaikan pidato menyentuh dan 'berani'.

Ketika pidato didepan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Baskara Putra mengatakan, Doves bukan hanya album berisi lagu cinta seperti 'Everything You Are' dan 'Semua Lagu Cinta Terdengar Sama'.

Baca juga: AMI Awards 2025 Beri 63 Kategori Penghargaan dan 5 Penghargaan Khusus untuk Insan Musik Indonesia

Di balik tema romansa, Baskara Putra menyisipkan kisah perjuangan ibu yang kehilangan anaknya dalam tragedi tahun 1998, sosok yang menjadi simbol harapan dan keteguhan hati.

"Doves Mixstep ini dari lagu cinta seperti Everything You Are dan Semua Lagu Cinta Terdengar Sama," kata Baskara Putra di AMI Awards 2025 di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).

"Karya ini ada cerita tentang seorang ibu yang kehilangan anaknya pada tahun 1998 dan perjuangan dia sampai hari ini dalam membubuh dan mencari keadilan," lanjutnya.

Baca juga: Baskara Putra Bantah Sindir Haters di AMI Awards 2024, Meski Dibilang Suaranya Jelek

Ibu yang dimaksud adalah Maria Sumarsih, ibu mendiang Benardinus Realino Norma Irawan atau Wawan, mahasiswa yang menjadi korban tragedi Semanggi I pada tahun 1998. 

Selama lebih dari dua dekade, Sumarsih dikenal sebagai salah satu figur penting dalam gerakan Aksi Kamisan yang terus memperjuangkan penuntasan pelanggaran HAM dan mencari keadilan bagi anaknya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved