Berita Nasional
Usai Letusan, Warga Lumajang Terancam Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kondisi Gunung Semeru empat hari pascaerupsi.
WARTAKOTALIVE.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kondisi Gunung Semeru empat hari pascaerupsi.
Di akun instagramnya pada Minggu (23/11/2025), Khofifah menjelaskan, setelah letusan Semeru, kini Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terancam banjir lahar dingin.
Terlebih intensitas lahar dingin dan awan panas guguran Gunung Semeru luberannya banyak dipengaruhi intensitas hujan.
Pada Sabtu, 22 November kata Khofifah, tampak alur lahar dingin melintasi jembatan limpas Sumber Langsep hampir peres meski masih dalam tampungan badan sungai.
Akhirnya pada Kamis tanggal 20 November saat Khofifah kunjungan ke desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Lumajang, beberapa tokoh masyarakat sudah menyampaikan usulan untuk membuat sudetan.
Khofifah dan Bupati Lumajang pun langsung mendiskusikan di lokasi bersama BNPB, Dinas PU SDA Jatim, BPBD Jatim serta BBWS Brantas.
Hingga Jumaat tanggal 21 November Pemprov Jawa Timur matangkan untuk membuka jalan dari dusun Sumbersari desa Supiturang.
“Kemarin jalan akses sepanjang 1,25 km mulai terbuka,” jelas Khofifah.
Kemudian Minggu tanggal 23 November tambahan alat berat sudah masuk area terdampak letusan Gunung sehingga total alat berat yang bekerja sebanyak 7 excavator, 3 loader dan 1 dozer kolaborasi Dinas PU SDA Jatim, BBWS Brantas, BBPJN Jawa Bali dan pelaku tambang setempat.
Kemudian mulai hari Minggu ini Pemprov Jawa Timur melakukan penutupan tanggul yang putus sepanjang 300 meter dengan tinggi 6 meter, untuk pengerjaan sudetan sepanjang 500 meter.
Pembangunan akan dilaksanakan setelah tanggul tertutup dan kondisi cuaca memungkinkan karena saat ini material lahar Semeru masih panas.
Khofifah pun meminta doa masyarakat agar luapan lahar dingin ataupun awan panas guguran tidak membahayakan para pekerja sodetan.
“Mohon doa semuanya semoga lancar, tidak ada luapan lahar dingin maupun APG yang membahayakan selama pengerjaan sehingga sodetan bisa dilaksanakan dengan cepat.
Baca juga: Waspada! Gunung Semeru Masih Potensi Erupsi Lagi, Ini Sebabnya
Sementara itu Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur masih berstatus Level IV atau Awas.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat hingga Minggu pukul 06.00 hingga 12.00 telah terjadi 27 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 51-151 detik.
Kemudian 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 45-62 detik dan 8 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-7 mm, dan lama gempa 36-121 detik.
Oleh karenanya masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/lahar-dingin-semeru-lagi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.