Gunung Semeru Erupsi

Semeru Kembali Bergejolak, Lahar Dingin Mengalir Setelah Letusan Sekunder

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan.

Editor: Joanita Ary
Kanal YouTube CCTV SEMERU
LETUSAN SEKUNDER SEMERU -- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Pada Kamis (20/11/2025) sore, gunung api tertinggi di Jawa itu mengalami letusan sekunder setelah kawasan puncaknya diguyur hujan deras. Peristiwa tersebut memicu aliran banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik dari lereng menuju daerah hilir. 

WARTAKOTALIVECOM, Lumajang -- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan.

Pada Kamis (20/11/2025) sore, gunung api tertinggi di Jawa itu mengalami letusan sekunder setelah kawasan puncaknya diguyur hujan deras. Peristiwa tersebut memicu aliran banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik dari lereng menuju daerah hilir.

Dalam rekaman video amatir warga, terlihat kepulan asap yang membubung dari area aliran lahar.

Asap itu muncul ketika banjir lahar mengikis tumpukan material vulkanik yang masih menyimpan panas sisa erupsi sebelumnya.

Material tersebut kemudian terbawa arus deras menuju aliran Sungai Besuk Kobokan, wilayah yang selama ini dikenal sebagai jalur rawan setiap kali Semeru bergejolak.

Tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, dan para sukarelawan langsung diterjunkan untuk melakukan pengamanan serta menyisir pemukiman di sekitar bantaran sungai.

Mereka mengimbau warga untuk menjauhi kawasan aliran lahar karena selain suhunya yang masih panas, abu yang terbawa angin juga dapat mengganggu pernapasan.

Kepala pos pengamatan Gunung Semeru menegaskan bahwa fenomena letusan sekunder bukan merupakan erupsi baru, melainkan proses alamiah ketika hujan meluruhkan material vulkanik panas di lereng gunung.

Namun, risiko yang ditimbulkan tetap tinggi. “Banjir lahar bisa datang tiba-tiba dan membawa bongkahan material besar. Warga harus tetap waspada dan mematuhi imbauan petugas,” ujarnya.

Hingga malam hari, tim gabungan masih berjaga di sejumlah titik sepanjang Besuk Kobokan untuk memastikan tidak ada warga yang nekat mendekat demi melihat fenomena tersebut.

Pemerintah daerah juga mengingatkan bahwa situasi dapat berubah cepat, terutama jika hujan kembali turun di kawasan puncak.

Pemantauan aktivitas Semeru terus dilakukan secara intensif. Warga diimbau mengikuti perkembangan informasi resmi dari otoritas kebencanaan dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi.

Keselamatan, kata petugas, harus menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.

 

 

 

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved