Gunung Semeru Erupsi

Detik-Detik Warga Rekam Abu Semeru Jatuh Kian Rapat dan Menyerbu Pemukiman Candipuro

Detik-Detik Warga Rekam Abu Semeru Jatuh Kian Rapat dan Menyerbu Pemukiman Candipuro

Editor: Joanita Ary
Instagram @indotodays
GUNUNG SEMERU ERUPSI -- Aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang belum menunjukkan tanda-tanda mereda setelah erupsi besar yang terjadi pada Rabu (19/11/2025). Hingga Kamis pagi (20/11/2025), Pos Pengamatan Gunung Semeru melaporkan aktivitas kegempaan yang cukup intens, menandakan dinamika di dalam tubuh gunung api masih sangat tinggi. 

WARTAKOTALIVECOM, Lumajang -- Langit Lumajang kembali berubah kelam pada Rabu sore (19/11/2025), ketika Gunung Semeru mengalami erupsi besar yang memuntahkan awan panas lebih dari 14 kilometer dari puncak kawah.

Dalam hitungan menit, hujan abu mulai memasuki wilayah permukiman, memaksa warga di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, untuk meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat aman.

Rekaman warga yang beredar memperlihatkan suasana mencekam ketika butiran abu jatuh semakin rapat.

Udara yang semula terang perlahan berubah kusam, sementara jarak pandang menyusut drastis. 

Dalam video amatir itu, tampak pekatnya abu yang diterbangkan angin hingga menyelimuti atap rumah, halaman, dan jalan desa.

Beberapa warga terdengar panik sambil berteriak saling mengingatkan agar segera menjauh dari area terbuka.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kemudian menaikkan status Gunung Semeru menjadi Level IV atau Awas.

Keputusan itu diambil setelah serangkaian luncuran awan panas merekam jarak melampaui 14 kilometer. 

Hal tersebut menandakan peningkatan aktivitas yang signifikan dan berpotensi mengancam permukiman di sektor tenggara.

Situasi di Sumber Wuluh menjadi salah satu yang paling terdampak.

Abu vulkanik yang turun tidak hanya mengubah siang menjadi gelap seperti senja, tetapi juga membuat warga kesulitan bernapas jika tidak menggunakan masker atau penutup wajah.

Sejumlah warga berinisiatif mengungsi menuju balai desa terdekat, sementara sebagian lainnya dibantu aparat untuk dievakuasi menggunakan kendaraan bak terbuka.

Di titik lain, luncuran abu vulkanik turut menutup Jembatan Curah Kobokan, salah satu jalur utama yang menghubungkan wilayah Candipuro dan Pronojiwo.

 Jembatan tersebut kembali menjadi kawasan rawan setelah beberapa kali terdampak material guguran setiap kali Semeru mengalami aktivitas eksplosif.

Hingga laporan ini diturunkan, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih bersiaga di lokasi terdampak untuk membantu evakuasi warga dan memantau perkembangan aktivitas gunung.

Imbauan untuk menjauhi zona bahaya terus diperkuat, mengingat potensi awan panas susulan dan hujan abu masih sangat mungkin terjadi.

Gunung Semeru, yang berdiri megah di batas Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali menunjukkan betapa cepat kondisi dapat berubah dari aman menjadi mengancam.

 Bagi warga di kaki gunung, rekaman detik-detik hujan abu itu menjadi pengingat nyata bahwa kewaspadaan adalah kunci utama bertahan di kawasan rawan bencana.

 

 

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved