Gunung Semeru Erupsi

Gunung Semeru Naik ke Siaga III, BPBD Langsung Tutup Gladak Perak dan Evakuasi Warga Rentan

BPBD Jawa Timur mengonfirmasi penutupan Jembatan Gladak Perak, salah satu akses vital yang menghubungkan kawasan di lereng Semeru. 

Editor: Joanita Ary
Instagram @wisatayogya
GUNUNG SEMERU ERUPSI -- Aktivitas Gunung Semeru kembali meningkat pada Rabu (19/11) sore. Sekitar pukul 16.00 WIB, gunung tertinggi di Jawa Timur itu kembali memuntahkan awan panas guguran yang meluncur sejauh 8,5 kilometer dari puncak. Luncuran mengarah ke kawasan Jembatan Gladak Perak, Lumajang, sehingga akses menuju jembatan ditutup total oleh petugas. 

WARTAKOTALIVE.COM, Lumajang — Aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada Rabu sore (19/11) kembali menunjukkan peningkatan signifikan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengonfirmasi penutupan Jembatan Gladak Perak, salah satu akses vital yang menghubungkan kawasan di lereng Semeru. 

Penutupan dilakukan sebagai langkah antisipatif demi keselamatan warga dan pengunjung setelah status gunung tersebut naik dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).

Dalam keterangan tertulis yang diterima tim redaksi, BPBD menjelaskan bahwa seluruh akses publik di sekitar jembatan untuk sementara dihentikan.

“Saat ini, akses di Jembatan Gladak Perak ditutup,” demikian pernyataan resmi BPBD Jatim pada Rabu sore.

Keputusan ini diambil karena potensi ancaman dari guguran material dan luncuran awan panas yang sewaktu-waktu dapat meningkat.

Sejak status dinaikkan, tim BPBD dan Tim Reaksi Cepat (TRC) terus melakukan pemantauan langsung ke titik-titik rawan.

Patroli intensif dilakukan untuk memastikan kondisi aliran sungai dan lereng aman, sekaligus menginformasikan perkembangan terbaru kepada warga.

Evakuasi terhadap warga lanjut usia juga mulai dilakukan, mengingat kelompok rentan berada dalam prioritas penanganan.

Koordinasi lintas instansi antara BPBD, Pusdalops PB Provinsi Jawa Timur, dan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru terus berlangsung.

Pemantauan terhadap potensi awan panas menjadi fokus utama, terutama karena perubahan aktivitas Semeru kerap terjadi dalam waktu singkat.

Dengan situasi yang masih dinamis, petugas meminta warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan relawan maupun aparat di lapangan.

Pemerintah daerah menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.

Penutupan akses dan langkah evakuasi dilakukan sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi korban jiwa, mengingat riwayat erupsi Semeru sebelumnya menunjukkan bahwa letusan dan luncuran awan panas dapat datang secara tiba-tiba.

Situasi masih terus berkembang, dan aparat meminta masyarakat menjauhi zona berbahaya serta memperhatikan informasi resmi dari pemerintah dan petugas pengamatan gunung api.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved