Kerja Keras Tim SAR Cari 7 Korban Hilang Longsor Cilacap

Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel dan dukungan peralatan lengkap.

Editor: Joanita Ary
Kompas TV
TIM SAR -- Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban meninggal dunia pada hari kelima pencarian pascalongsor yang menerjang Desa Cibeunying, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Dengan penemuan terbaru ini, total korban tewas mencapai 16 orang, sementara tujuh korban lainnya masih dinyatakan hilang. Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel dan dukungan peralatan lengkap. 

WARTAKOTALIVECOM, Cilacap — Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban meninggal dunia pada hari kelima pencarian pascalongsor yang menerjang Desa Cibeunying, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dengan penemuan terbaru ini, total korban tewas mencapai 16 orang, sementara tujuh korban lainnya masih dinyatakan hilang.

Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel dan dukungan peralatan lengkap.

Pencarian yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari dilakukan di tengah medan yang sulit.

Lumpur setinggi lebih dari satu meter dan material longsoran berupa bebatuan besar menjadi tantangan utama tim di lapangan. 

Dua alat berat tambahan dikerahkan, masing-masing dari Dinas Pekerjaan Umum Cilacap dan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, guna mempercepat proses evakuasi.

Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa, menyatakan bahwa pencarian akan dilanjutkan esok hari, dengan memanfaatkan bantuan anjing pelacak untuk mempersempit area pencarian.

"Kondisi medan memang cukup menantang, namun kami optimistis dengan dukungan alat berat dan tim yang solid, upaya pencarian ini akan segera menemukan para korban yang masih hilang," ujarnya.

Di sisi lain, suasana haru menyelimuti Posko Antemortem di RSUD Majenang, Cilacap.

Keluarga korban terlihat bergantian mendatangi posko tersebut untuk mencocokkan ciri-ciri fisik korban dengan daftar orang hilang.

Proses identifikasi dilakukan menggunakan data primer dan sekunder, termasuk foto semasa hidup dan ciri khusus korban.

Setelah proses identifikasi selesai, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Beberapa keluarga terlihat masih larut dalam duka, mengenang sanak saudara yang menjadi korban bencana ini.

Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari diduga menjadi penyebab longsor besar yang terjadi pada Jumat (14/11/2025) lalu.

Pemerintah daerah bersama sejumlah pihak terkait berkomitmen untuk menyalurkan bantuan dan mendampingi para korban selamat yang kini membutuhkan tempat tinggal sementara dan pemulihan psikologis.

Bencana longsor ini menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana dan pemetaan kawasan rawan merupakan langkah penting dalam melindungi masyarakat, terutama di wilayah dengan kontur tanah yang labil dan intensitas hujan tinggi.

 

 

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved