Wali Kota Jaktim Pantau Try Out KJP di SMAN 62, Dorong Siswa Raih Nilai Tinggi

WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT JATI - Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, meninjau pelaksanaan Try Out Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMAN 62 Kramat Jati, Selasa (18/11/2025) pagi.

Program ini memberikan kesempatan persiapan ujian bagi siswa penerima KJP, bekerja sama dengan Bimbel Naiju.

Munjirin tiba di lokasi sekira pukul 09.30 WIB dan langsung menuju lantai dua, ruang di mana puluhan siswa melaksanakan KJP Try Out.

Mantan Wali Kota Jakarta Selatan itu juga menyapa para siswa yang sedang fokus mengerjakan soal-soal yang telah tersedia di komputer.

Munjirin mengatakan, kegiatan Try Out KJP ini bekerja sama dengan lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Naiju.

Ia mengaku, kegiatan ini merupakan yang kedua setelah Try Out KJP pertama digelar di kantor Wali Kota Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Baca juga: Penjelasan Pramono saat Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diketahui Penerima Bantuan Pendidikan KJP

"Pertama waktu dilaunching oleh Pak Gubernur (Pramono) itu kita sudah laksanakan dan waktu itu yang dilaunching itu jumlah siswa yang mengikuti itu 441 siswa," kata Munjirin, Selasa.

Munjirin menerangkan, total siswa yang akan menjalankan Try Out KJP selanjutnya sekira 2.236 dan di SMAN 62 ada sekira 72 siswa.

Ia berharap, pelaksanaan yang kedua di SMAN 62 Kramat Jati bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga siswa bisa dapat nilai baik.

"Peralatan tadi pagi sempat terganggu jaringannya. Alhamdulillah sudah diperbaiki dan berjalan kembali serta bisa berlangsung dengan baik. Semua teknis sudah diatur oleh lembaga bimbel yang kita hire yaitu Naiju," tegasnya. 

Menurut Munjirin, pelaksanaan Try Out KJP ini akan berlangsung selama empat hingga lima kali atau sampai jelang ujian nasional.

Baca juga: Tak Mau Ada Anak Bodoh, Pramono Luncurkan KJP Try Out, Dorong Pelajar Jakarta Masuk Perguruan Tinggi

Program ini dijalankan kepada siswa yang menerima KJP untuk memberikan kesempatan dan kesetaraan pendidikan.

"Mungkin secara ekonomi (siswa mampu) bisa menikmati bimbel dan try out di luar dengan berbayar. Tapi siswa yang mungkin orang tuanya kurang mampu untuk mengadakan bimbel atau men-tryoutkan anak-anaknya, jadi kami kasih kesempatan yang sama ini untuk persiapan memasuki perguruan tinggi," ucapnya.

Munjirin menambahkan, para siswa tak mampu banyak memilih perguruan tinggi negeri karena biaya yang terjangkau.

"Kalau ini dilaksanakan itu satu hari, tapi nanti setelah ini kan ada tahap berikutnya sampai dengan bulan Februari 2026," imbuhnya.