Berita Jakarta

Pedagang Obat Pasar Pramuka Kembali Berjualan Setelah Sengketa Sewa

Setelah sempat ditutup karena sengketa sewa, pedagang obat Pasar Pramuka kini kembali berjualan normal tanpa intimidasi dari oknum lain.

Wartakotalive/Miftahul Munir
PEDAGANG PASAR PRAMUKA - Pedagang obat di Pasar Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur sudah kembali berjualan seperti normal, Selasa (18/11/2025). (WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR) 

WARTAKOTALIVE.COM, MATRAMAN - Pedagang obat di Pasar Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur sudah kembali berjualan seperti normal, Selasa (18/11/2025).

Sebelumnya, sejumlah kios di sana sempat ditutup oleh Perumda Pasar Jaya karena pemilik tempat tidak mau bayar sewa.

Dari pantauan Wartakotalive.com di lokasi, ada dua toko yang telah dibuka segelnya oleh Perumda Pasar Jaya usai menbayar tunggakan sewa.

Para pedagang kini sudah mulai aman berjualan tidak ada lagi intimidasi dari oknum-oknum pedagang lain di sana.

Baca juga: Pedagang Obat yang Bertahan di Pasar Pramuka Jakarta Timur Dapat Intimidasi Sejumlah Orang, Ada Apa?

LT (37) salah satu pedagang mengaku sudah lima tahun terakhir mendukung upaya revitalisasi Pasar Pramuka yang dilakukan oleh Perumda Pasar Jaya.

Ia pun sempat merugi ketika terjadi penutupan paksa oleh sejumlah oknum pedagang yang protes terhadap harga sewa kios.

"Yang pasti kawan-kawan yang ada di pasar sudah mengeluh, karena baru tutup dua hari dan mengalami kerugian besar," ujarnya, Selasa.

LT sempat diminta untuk tutup toko pada Jumat (14/11/2025) kemarin oleh oknum pengurus pedagang Pasar Pramuka dan ia sempat menanyakan aksi solidaritas tersebut.

Sejatinya, LT menyatakan sikap solidaritas kepada para pedagang, tapi harus ada kejelasan supaya dirinya bisa tetap berjualan.

"Jangan ngotot cuma di harga doang. Tapi saat ini yang terjadi, pengurus malah mengusahakan harga biar turun dan yang menjadi pertanyaan saya, itu buat siapa? Buat yang punya kios banyak atau buat ke semuanya? Kalau buat ke semuanya kenapa pengurus tak memikirkan orang yang sudah bayar, buka dan segala macam," tegasnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Pramuka Menjerit, Sewa Kios Naik Jadi Rp400 Juta

LT menegaskan, masalah harga sewa di Pasar Pramuka sudah terlalu lama terjadi dan seharusnya sudah ada titik terang.

Ia meminta agar pengurus yang menamakan tim 15 harus punya tenggang rasa khususnya kepada pedagang yang sewa kios dari pihak kedua. 

"Tapi kalau sudah begini ya bagimana respon pengurus sampai akhirnya jadi banyak pemikiran lain dari pedagang," imbuhnya.

LT pun menyayangkan aksi pengurus tim 15 karena meminta harga sewa yang minim dan pedagang rata-rata pihak ke tiga, justru dipatok harga tinggi.

"Pertanyaannya itu simpel, apakah ketika turun harga kontrak toko, pihak kedua (pemilik kios) akan d?menrunkan juga?. Selama ini kontrak toko yang ada terus naik seperti di lantai 1 itu 50-60 juta perbulannya, kalau di lantai dasar saya kurang paham," jelas LT.

Penutupan Kios

Sebelumnya, Para pedagang obat di Pasar Pramuka, Kecamatan Matranan, Jakarta Timur yang kiosnya tidak ditutup sementara oleh Perumda Pasar Jaya mendapat intimidasi dari sejumlah orang, Jumat (14/11/2025).

Aksi itu pun viral di media sosial instagram @warungjurnalis, di mana beberapa oknum meminta pemilik toko untuk segera menghentikan aktivitas berjualan.

Dalam unggahan tersebut, pemilik kios yang berjualan hanya bisa berdiam diri setelah diminta untuk menutup tokonya.

"Kamu legal enggak di sini, alat kesehatan (yang dijual) kamu kira kamu legal jualan di sini?," kata salah satu orang yang intimidasi pedagang, Jumat. (m26)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved