Berita Nasional
Survei Indikator, Dedi Mulyadi Peringkat Kedua Capres Potensial 2029, Bisa Jadi Lawan Kuat Prabowo
Nama Dedi Mulyadi dikenal luas bukan hanya oleh masyarakat Jawa Barat, melainkan di seluruh Indonesia.
Ringkasan Berita:
- Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini terhadap 1.200 responden di 38 provinsi dengan metode multistage random sampling
- Elektabilitas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menempati posisi kedua teratas pada survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
- Elektabilitas Dedi Mulyadi mengalahkan sejumlah nama beken seperti Anies Baswedan dan Gibran
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Elektabilitas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melejit pada hasil survei elektabilitas nama-nama potensial calon presiden 2029 yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Dedi Mulyadi menempati peringkat kedua, di bawah Prabowo Subianto
Hasil survei ini membuktikan Dedi Mulyadi makin moncer berkat konten-konten yang dibuatnya
Nama Dedi Mulyadi dikenal luas bukan hanya oleh masyarakat Jawa Barat, melainkan di seluruh Indonesia.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini terhadap 1.200 responden di 38 provinsi dengan metode multistage random sampling dan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Niat Hati Bikin Viral, Dedi Mulyadi Malah Lindungi Guru SMP Negeri 2 Jalancagak
"Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, saat rilis via zoom meeting Evaluasi Publik Setahun Kinerja Pemerintah Prabowo-Gibran, Sabtu (8/11/2025).
Hasil survei yang dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 itu, menempatkan Prabowo Subianto di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 46,7 persen, diikuti oleh Dedi Mulyadi sebesar 18,4 persen.
Berdasarkan basis wilayah pemilih, kata dia, Dedi Mulyadi relatif kuat di Jawa Barat dengan total pemilih sebesar 43,5 persen. Sedangkan Prabowo Subianto hanya memperoleh 31,4 persen.
Selain di Jabar, dukungan terhadap Dedi juga terjadi di wilayah Sumatera sebesar 12,2 persen, Banten 38,4 persen hingga DKI Jakarta 19,7 persen.
"Dedi Mulyadi cukup kuat, terutama di Jawa Barat. Secara umum, Pak Prabowo unggul di semua wilayah, kecuali di Jabar. Kemudian, Gibran itu basis terkuatnya di Jawa Tengah sama di Bali," ucapnya.
Adapun nama-nama lainnya, berada di bawah Dedi Mulyadi yakni Anies Baswedan 9 persen, Gibran Rakabuming Raka 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,9 persen dan Ganjar Pranowo 3,7 persen.
“Ada nama baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Meskipun waktu kita survei beliau relatif baru menjadi menteri, khususnya Menteri Keuangan, namanya mulai menyelinap di balik memori publiknya, jadi ada 1,5 persen dari total 25 nama yang kita uji dalam simulasi," katanya.
Selain itu, nama tokoh nasional yang masuk daftar yakni Sherly Tjoanda Laos 1,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,5 persen, Erick Thohir 0,4 persen, Kaesang Pangarep 0,4 persen hingga Puan Maharani 0,1 persen.
Burhanuddin mengaku sengaja memasukan 25 nama dalam survei karena merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus presidential threshold, sehingga setiap partai berpeluang mengusung capres sendiri tanpa harus berkoalisi.
Elektabilitas rendah di survei Index Politica Indonesia
Sebelumnya, pada survei yang dilakukan lembaga Index Politica Indonesia, nama Dedi Mulyadi justru anjlok di urutan terbawah.
Elektabilitas Dedi Mulyadi kalah telak oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam survei lembaga riset IndexPolitica Indonesia soal calon presiden, calon wakil presiden, hingga partai politik untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2029.
Pada survei tersebut, Dedi tersebut hanya mengantongi elektabilitas sebesar 2,50 persen.
Sementara elektabilitas Purbaya mencapai 22,50 persen dan jauh mengungguli figur politik lainnya seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming (4,80 persen), Anies Baswedan (13,40 persen), Ganjar Pranowo (7,12 persen), hingga Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (5,12 persen).
Direktur Eksekutif Index Politica Indonesia, Denny Charter menyebut, rendahnya elektabilitas Dedi Mulyadi, lantaran Dedi lebih sebagai konten kreator yang hanya disukai oleh kalangan menengah ke bawah.
"Pak Purbaya itu bukan konten kreator. Jadi, apa yang disampaikan Pak Purbaya itu data dan faktanya seperti itu. Kalau Kang Dedi, dia konten kreator yang tujuannya mungkin bisa katakan itu untuk pencitraan. Jadi, Kang Dedi mungkin segmennya masyarakat kelas menengah ke bawah, walaupun sudah terjadi cukup lama (menjadi kontek kreator), saya tahu persis Kang Dedi sudah mulai dari tahun 2017. Peningkatannya tidak signifikan seperti yang dilakukan Pak Purbaya," jelas Denny pada video yang diunggah Dedi Mulyadi di Instagram pribadinya, dikutip pada Rabu (5/11/2025)
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi mengaku tak masalah disebut konten kreator yang mementingkan pencitraan.
"Tidak mesti marah atau emosional ketika ada yang mengatakan saya lebih sebagai konten kreator karena kemampuan mengelola media sosial. Orang menyebut konten kreator itu justru memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," ucap Dedi Mulyadi
Baca juga: Aqua Merasa Dirugikan dan Minta Pernyataan Sumur Bor Diluruskan, KDM Menolak demi Jaga Martabat
Selain itu, Dedi juga membanggakan efisiensi yang dilakukan Pemprov Jabar berkat dirinya menjadi konten kreator
"Pemprov Jawa Barat gak mesti lagi keluarkan uang puluhan miliar untuk kerja sama media, membayar buzzer, influencer, dan akhirnya bisa kita gunakan uang itu untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Dedi juga membanggakan berbagai proyek infrastruktur yang berhasil dirampungkan Pemprov Jawa Barat pada 2025, seperti pembangunan jalan sepanjang 664 kilometer, memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) sebanyak 14.259 unit, menormalisasi sungai sepanjang 14 kilometer, dan yang lainnya.
"Perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni) 1.270 unit, kita juga bisa melakukan poembangunan unit sekolah baru sebanyak 12 sekolah, bisa membangun ruang kelas baru sebanyak 754 kelas, perbaikan kelas sebanyak 150 kelas," ucapnya.
Dedi menganggap hasil survei IndexPolitica itu sebagai penyemangat baginya untuk mengabdi kepada rakyat
"Kita anggap berbagai sindiran, nyinyiran, autokritik yang dialamatkan kepada saya sebagai obat agar saya tidak jemawa terus mawas diri dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat," ujarnya.
Purbaya tanggapi elektabilitasnya yang tinggi
enteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kini menjadi media darling dan relatif disukai masyarakat dengan gayanya yang ceplas-ceplos dan disebut bak koboi.
Bahkan elektabilitasnya sebagai calon presiden berdasarkan hasil survei lembaga riset IndexPolitica Indonesia mampu mengalahkan figur politik seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Nama Purbaya berada di posisi kedua dalam kategori elektabilitas calon presiden, tepat setelah Presiden Prabowo Subianto, dalam hasil survei tersebut.
Baca juga: Purbaya Sebut Pernyataan Jokowi Soal Whoosh Ada Benarnya Juga Sedikit
Menanggapi elektabilitasnya sebagai capres yang tinggi, Purbaya memberikan jawaban tidak terduga soal kemungkinan berkiprah dalam politik.
Juga termasuk soal kemungkinan tawaran dari partai politik untuk bergabung.
Menkeu Purbaya menegaskan dirinya hanya ingin fokus bekerja saja untuk saat ini.
"Saya nggak tahu (ada tawaran masuk parpol-Red). Saya nggak tertarik politik, saya mau kerja saja," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seperti dilansir TvOne, Rabu (29/10/2025).
Ditanyakan lagi soal elektabilitasnya yang kian melonjak, Purbaya enggan bicara banyak.
Ia justru kembali menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik dengan politik.
"Saya nggak tertarik politik," tegas Purbaya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
| Tak Ingin Gerindra Jadi Perlindungan Politik, Anak Buah Prabowo Ramai-ramai Tolak Budi Arie Gabung |
|
|---|
| Megawati Soekarnoputri Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Ini Komentar Pengamat Politik |
|
|---|
| Cara Bikin Paspor di Imigrasi Karawang, Bisa dari Daerah Mana Saja |
|
|---|
| Foto-foto Pengungkapan Kasus Pelanggaran Ekspor Produk CPO |
|
|---|
| Foto-foto Polda Metro Tetapkan Delapan Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Gubernur-Jawa-Barat-Dedi-Mulyadi-Selasa-1572025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.