Berita Nasional

Ray Rangkuti Yakini Hubungan Jokowi dan Presiden Prabowo Retak

Pengamat politik Ray Rangkuti prihatin lihat Jokowi yang terus dihujat dan diungkap kasus hukumnya. Dia yakin ada keretakan hubungan dengan Prabowo.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Alija Berlian Fani
PRIHATIN PADA JOKOWI - Pengamat politik Ray Rangkuti prihatin pada nasib Jokowi yang tak bisa menikmati masa pensiun. 

Dia mengingatkan para pemimpin agar tidak menyimpan sesuatu yang membuat dia kelak dipersoalkan setelah tidak lagi berkuasa.

Dia menyebut tingkat kepuasan sebesar apa pun terhadap pemerintahan Jokowi, hal itu tidak bisa membuat tingkat kepuasan itu menjadi kekuatan politik.

Lalu, dia menyinggung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ternyata sudah mengusut kasus dugaan korupsi proyek Whoosh sejak Januari 2025. 

Ray mengaku agak terkejut dengan penyelidikan KPK itu.

“Kalau kita tarik ke politiknya, kok bisa ya? Apa tidak ada (lampu) sein kiri dan sein kanan dari Pak Prabowo?” tanya Ray.

Ray menyebut Whoosh adalah proyek ikonik pemerintahan Jokowi

Ray pun penasaran, apakah ketika KPK akan menyelidiki Whoosh, lembaga itu tidak memberikan isyarat terlebih dahulu kepada Presiden Prabowo?

“Kenapa? Karena ini menyangkut proyek ikoniknya Pak Jokowi?” ujarnya.

“Bahkan terhadap apa pun yang dibanggakan Pak Jokowi sebagai ikon dari prestasinya sebagai presiden, ini sekarang seolah dibiarkan oleh oleh Pak Prabowo untuk dikuliti masyarakat,” lanjutnya.

Meski demikian, Ray memprediksi hubungan Presiden Prabowo dengan Jokowi tidak akan terputus.

“Retak iya, tetapi di sela retakan itu masih ada garis tebalnya. Makanya sekali-kali (Prabowo) tampil lagi bersama Pak Jokowi,” ucap Ray.

Beberapa bulan lalu Ray Rangkuti juga menyindir Jokowi berkenaan dengan kasus dugaan ijazah palsu.

Ray mengaku tak pernah membayangkan bahwa seorang mantan presiden yang dipuja banyak orang dan tingkat kepuasannya mencapai 80 persen justru berhadapan dengan hal yang remeh.

“Justru menjelang masa baktinya berakhir, dan sekarang anaknya menjabat sebagai wakil presiden, pada akhirnya harus berurusan dengan hal yang menurut saya remeh-temeh,” tegas Ray di akun Instagram @ray2rangkuti hari Kamis, (8/5/2025)

“Langkah ini tentunya membuat kita mengingat kembali 10 tahun masa kepemimpinan Pak Jokowi, di mana di era itu banyak sekali rekan kritikus, aktivis, yang juga berhadapan dengan masalah hukum terkait dengan banyak delik,” tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved