Berita Nasional

Projo dan Budi Arie Tinggalkan Jokowi, Politisi PDIP: Dia Mau Dijadikan Tersangka

Ketua Umum Projo Budi Arie mengambil langkah besar, tak lagi dukung Jokowi dan mau gabung ke Partai Gerindra bukan PSI. Ada apa ya?

Editor: Valentino Verry
Tangkapan layar
SOAL BUDI ARIE - Politisi PDIP Ferdinand Hutahaean mengatakan sikap politik Ketua Umum Projo Budi Arie yang mau gabung ke Partai Gerindra sangat bisa dipahami, karena Budi akan segera jadi tersangka jika tak mengambil langkah politik besar. 
Ringkasan Berita:- Ketua Umum Projo Budi Arie akan bergabung ke Partai Gerindra dan mendukung Prabowo
 
- Projo akan mengganti logo yang bergambar wajah Jokowi.
 
- Politisi PDIP Ferdinand Hutahaean menilai Budi Arie ingin cari aman, sebab mau dijadikan tersangka.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Publik  baru saja dikejutkan oleh sikap politik organisasi pendukung Jokowi yakni Projo, dan sang ketua umum, Budi Arie, yang tiba-tiba balik badan.

Selama dua periode Jokowi jadi Presiden RI (2014-2024), Projo menjadi garda terdepan membela, selain PDIP.

Namun, di saat Jokowi sudah lengser dan kekuatan politiknya melemah, Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan.

Tanpa malu-malu, Budi Arie menyatakan bahwa logo Projo yang bergambar siluet wajah Jokowi akan segera diganti.

Baca juga: Jokowi Sudah tak Kuat, Budi Arie Ingin Projo Gabung ke Gerindra, Ini Reaksi Dasco

Selain itu yang mengejutkan bahwa Projo akan menjadi pendukung terdepan Presiden Prabowo Subianto, dan Budi Arie segera gabung Partai Gerindra.

Budi Arie menolak untuk gabung PSI, meski ada figur Kaesang Pangarep dan sosok mister J yang diasosiasikan pada Jokowi.

"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung," kata Budi Arie dalam Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Terkait hal ini, politisi PDIP Ferdinand Hutahaean mengatakan Projo dan Budi Arie sepertinya ingin mencari perlindungan politik dan hukum.

Baca juga: Gibran Pastikan Sudah Unfollow Akun Judi Online, Setwapres: Sudah Dilaporkan ke Komdigi

"Karena bagaimananpun Budi Arie saat ini statusnya di kepolisian terkait dugaan judi online dan masih panas-panasnya seperti kopi panas di pagi hari," ujar Ferdinand dikutip dari video Kompas.TV, Senin (3/11/2025).

"Saya yakin kalau Budi Arie tidak mencari perlindungan politik dan perlidungan hukum, maka dia akan dijadikan tersangka," ujar Ferdinand.

Ferdinand mengatakan satu-satunya tempat perlindungan yang aman bagi Budi Arie adalah bergabung ke Partai Gerindra.

"Namun saya tidak melihat Gerindra butuh Budi Arie. Saya khawatir ini justru merugikan Gerindra dengan status Budi Arie saat ini," katanya.

Baca juga: PROJO Buka Suara Perihal Isu Komisi 50 Persen Judi Online untuk Budi Arie Setiadi

Pengamat politik Adi Prayitno menilai manuver Ketua Umum Projo Budi Arie merapat ke Gerindra sebagai langkah realistis dan rasional.

“Sepertinya Budi Arie sudah mulai realistis bahwa untuk menjadi aktor kunci, termasuk juga untuk mengakses jabatan-jabatan politik strategis di negara kita, memang harus melalui partai politik suka atau tidak,” kata Adi kepada Kompas.TV, Minggu (2/11/2025).

Ia juga menilai banyak juga publik yang kemudian menafsirkan bahwa ini bisa disebut sebagai upaya dari Budi Arie perlahan-lahan meninggalkan politiknya Jokowi.

“Karena kita tahu, bicara tentang Projo adalah relawan yang paling identik dengan Jokowi. Dulu kita sangat sering mendengarkan Projo selalu mengatakan, merah kata Jokowi merah kata Projo, putih kata Jokowi putih kata Projo, wajar kalau kemudian, ketika Budi Arie bicara tentang soal kemungkinan akan bergabung dengan Gerindra, mengubah logo mereka, tidak lagi ada foto Jokowi dan seterusnya, itu dimaknai sebagai manuver politik yang sedang dilakukan oleh Budi Arie dan Projo secara perlahan untuk meninggalkan Jokowi,” jelasnya.

TARIK DUKUNGAN - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, kini mengalihkan dukungan pada Presiden Prabowo Subianto, dan segera gabung Partai Gerindra. Budi juga mengganti logo Projo dengan yang baru.
TARIK DUKUNGAN - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, kini mengalihkan dukungan pada Presiden Prabowo Subianto, dan segera gabung Partai Gerindra. Budi juga mengganti logo Projo dengan yang baru. (istimewa)

Ferdinand Hutahaean yang dulunya dikenal politisi Partai Demokrat ini mengatakan Jokowi saat ini mulai ditinggalkan kawan-kawannya setelah tidak lagi menjabat Presiden RI.

"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi kini meninggalkan Jokowi. Sebentar lagi Jokowi akan sendirian," ujarnya.

Ferdinand mengatakan teman Jokowi ada yang pergi karena kepentingan politik dan ada pula soal kepentingan hukum.

"Kita melihat seperti Noel loyalis Jokowi yang sudah hilang karena terjerat perkara hukum," katanya.

Noel sapaan akrab Immanuel Ebenezer  adalah Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang ditangkap KPK beberapa waktu lalu dalam kasus dugaan penyuapan.

Lalu terbaru Budi Arie di Projo yang pindah ke Gerindra dan Prabowo.

"Orang-orang oportunis yang meninggal Jokowi banyak sekali dan saya tidak bisa sebut kan satu per satu," kata Ferdinand.

Ketua Umum Relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Prabowo yang juga eks relawan Jokowi menegaskan bergabungnya Projo dengan Partai Gerindra  berorientasi pada keberlanjutan visi pembangunan nasional. 

“Jangan ada yang mencoba mengadu domba kami. Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara,” tegasnya kepada Tribunnews.com.

David mengingatkan pihak-pihak yang masih menggiring opini dan menebar isu murahan di ruang publik. S

aat ini, Pilpres sudah usai, jangan lagi habiskan energi bangsa untuk hal tak berguna.

“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain. Sampai kapan energi bangsa ini mau dihabiskan untuk hal yang tidak berguna?” katanya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved