Banjir Jakarta

Tanggul Retak di Kali Krukut Banjiri Kemang, Pramono Percepat Normalisasi

Penyebab banjir di Kawasan Kemang Jakarta Selatan akibat tanggul retak di aliran Kali Krukut sehingga air tumpah ke jalanan.

Instagram @sudinsumberdayaairjaksel
BANJIR KEMANG SURUT - Kondisi Jalan Raya Kemang Jumat (31/10/2025) dini hari telah bebas dari genangan banjir.(Instagram @sudinsumberdayaairjaksel) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, kembali terendam banjir usai tanggul di Kali Krukut, Mampang Prapatan mengalami retakan pada Jumat (1/11/2025).

Genangan air merendam sejumlah rumah dan jalan utama di sekitar lokasi.

Salah satu area yang paling terdampak adalah kawasan Kemang, tepatnya di sepanjang Jalan Kemang Raya dan wilayah sekitarnya di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, banjir di kawasan Kemang terjadi akibat keretakan tanggul di aliran Kali Krukut yang menyebabkan kebocoran dan melimpasnya air ke jalan.

"Kenapa Kemang Raya kemarin terjadi banjir begitu? Memang ada patahan, ada tanggul yang dimiliki oleh Kemang Village yang retak dan kemudian bocor sehingga air Kali Krukut meluap," kata Pramono baru-baru ini.

Baca juga: Terungkap, Ini Biang Kerok yang Sebabkan Banjir di Jalan Kemang Raya Jakarta Selatan

Mas Pram, sapaan karib Pramono menjelaskan, saat banjir terjadi, petugas langsung mengaktifkan lima pompa air untuk mengalirkan air kembali ke sungai.

Hingga Jumat dini hari pukul 01.16 WIB, banjir di wilayah Kemang telah sepenuhnya surut.

Pramono menjelaskan, peristiwa ini menjadi dasar pemerintah provinsi untuk mempercepat program normalisasi sungai, terutama pada Kali Ciliwung dan Kali Krukut, yang kerap menyebabkan genangan di wilayah hilir Jakarta.

"Saya sudah minta untuk segera ini ditangani. Pemerintah DKI tetap akan melakukan normalisasi Sungai Ciliwung—penetapan lokasinya sudah saya tandatangani—dan juga normalisasi Kali Krukut yang melewati Kemang Village," ujar Pramono.

Menurutnya, banjir di Kemang Raya merupakan masalah berulang yang sudah terjadi selama beberapa tahun.

"Kalau tidak ditangani dari hulu, sampai kapan pun daerah Kem Chicks itu akan selalu begitu. Saya tinggal di daerah itu, sudah hampir 5–6 tahun ini selalu terulang hal seperti ini," kata Pramono.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat puluhan RT sempat terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta, Kamis (30/10).

Banjir sempat merendam 55 RT di Jakarta Selatan pada dini hari. Titik genangan tersebar di Kelurahan Petogogan, Bangka, Kuningan Barat, Pela Mampang, Duren Tiga, dan Pejaten Barat, dengan ketinggian air antara 35 hingga 150 sentimeter.

Hingga pukul 10.00 WIB, sebagian besar wilayah sudah surut dan tersisa lima RT di Kelurahan Jati Padang dengan genangan air setinggi sekitar 40 sentimeter.

BPBD menyebut, banjir di lokasi ini disebabkan oleh curah hujan tinggi, luapan Kali PHB, dan jebolnya Tanggul Baswedan.

Pramono Minta Normalisasi Kali Krukut

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengungkap biang kerok banjir yang terjadi di kawasan Kemang Raya, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (30/10) sore.

Adapun banjir tersebut imbas curah hujan tinggi serta adanya keretakan tanggung di kawasan Kemang Village sehingga terjadi kebocoran menyebabkan banjir.

"Kenapa Kemang Raya kemarin terjadi banjir yang begitu? Memang ada patahan, ada apa, tanggul yang dimiliki oleh Kemang Village yang retak dan kemudian bocor dan kemudian menyebabkan air Kali Krukut itu meluap," ucapnya, Jumat (31/10/2025). 

Baca juga: Wilayah Rawan Banjir, Pemkot Jaksel Gelar Pasukan dan Peralatan Hadapi Musim Hujan

"Maka dengan demikian saya udah minta untuk segera ini ditangani," imbuh Pramono.

Adapun sebanyak lima unit pompa termasuk pompa mobil dikerahkan untuk mempercepat proses surut banjir di Kemang Raya.

Menurutnya, banjir dapat surut pada Jumat (31/10) pukul 01.16 WIB dini hari.

"Terkait curah banjir, curah hujan yang tinggi dan kemudian banjir di Jakarta Selatan, terutama di daerah depan Kemchicks kemarin pada pukul 01.16 WIB atau Jumat (31/10) dini hari dikarenakan ada lima pompa, telah surut, terutama di daerah yang Kemang Raya," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Jaksel Intensifkan Pencegahan Banjir, Keruk Kali Krukut dan Bersihkan Saluran Kemang Raya

Orang nomor satu di Jakarta itu meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan normalisasi Kali Krukut yang melintasi kawasan Kemang Village dan sekitarnya. 

Dia menilai, permasalahan banjir di wilayah Kemang sudah hampir 5-6 tahun terus terulang. 

"Normalisasi Kali Krukut yang melewati Kemang Village. Karena kalau tidak, sampai kapan pun yang namanya di daerah Kemchicks itu, kebetulan saya kan tinggal di daerah itu, sudah hampir 5-6 tahun ini selalu terulang hal yang seperti itu, maka itu harus ditangani dari hulunya," tutupnya.

Sebelumnya, Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Kamis (30/10/2025) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota.

NORMALISASI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya segera melakukan normalisasi Kali Krukut, akibat banjir parah di Kemang, Kamis (30/10/2025)..
NORMALISASI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya segera melakukan normalisasi Kali Krukut, akibat banjir parah di Kemang, Kamis (30/10/2025).. (Wartakotalive/Yolanda Putri Dewanti)

Sebanyak 27 RT di Jakarta dilaporkan terendam banjir imbas hujan deras.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan  27 RT itu tersebar di beberapa kelurahan wilayah Jakarta Selatan

BPBD melaporkan ketinggian air 30 cm hingga 110 cm.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan, mengatakan genangan mulai dilaporkan sejak Kamis sore dan tersebar di beberapa kelurahan. 

“BPBD mencatat saat ini terdapat 27 RT yang tergenang,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Menurut Yohan, penyebab utama banjir adalah meluapnya Kali Krukut dan Kali Mampang akibat curah hujan tinggi yang berlangsung cukup lama. Debit air sungai meningkat tajam hingga tidak mampu tertampung saluran drainase di sekitarnya.

BPBD mengerahkan personel untuk memonitor kondisi banjir dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi cuaca dan potensi banjir melalui akun resmi BPBD DKI Jakarta atau aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

Warga juga diminta aktif membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing guna mencegah genangan saat hujan deras berikutnya.

Berikut daftar RT terendam banjir Jakarta:

Jakarta Selatan terdapat 27 RT yang terdiri:
Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT
Ketinggian: 80 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi dan Luapan Kali Krukut
Kelurahan Bangka: 1 RT
Ketinggian: 110 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi dan Luapan Kali Mampang
Kelurahan Petogogan: 25 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah hujan tinggi dan Luapan Kali Krukut.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved