Berita Jakarta

Cuma TPU Tegal Alur Masih Terima Jenazah Baru, Tanah Berbatu Sisa Proyek MRT

Kondisi tanah di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat keras dan berbatu, penggalian makam lebih sulit dan becek

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
TPU TEGAL ALUR - Suasana TPU Tegal Alur Islam di Jakarta Barat yang makamnya berbatu dan berpasir, Selasa (28/10/2025) 

WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES — Berbeda dari taman pemakaman umum (TPU) pada umumnya, TPU Tegal Alur memiliki tampilan tanah yang nampak lebih keras, berpasir, dan dipenuhi bebatuan. 

Dari yang nampak di lokasi, Selasa (28/10/2025), di area makam TPU Tegal Alur Islam, pemandangan gersang dan kering menjadi potret yang terlihat di siang hari.

Sementara apabila hujan turun di hari sebelumnya, beberapa bagian tanah TPU Tegal Alur ini mengalami becek lantaran banyaknya genangan air di area tanah yang masih cekung. 

TPU Tegal Alur juga belum banyak diisi oleh tanaman di sekitarnya. Pohon-pohon hanya tumbuh di samping area makam saja.

Sementara kebanyakan makam masih berupa gundukan tanah berbatu dan nisan yang terbuat dari kayu.

Baca juga: Lahan Makam Penuh Sejak 2015, TPU Karet Pasar Baru Barat Hanya Terima Tumpang

Namun demikian, ada sejumlah makam yang sudah dipercantik oleh pihak keluarganya dengan menambahkan rumput di atas makamnya hingga terlihat lebih rapih.

Salah satu PJLP di area TPU Tegal Alur Islam yang tak ingin disebutkan namanya, menyampaikan bahwa tanah makam di TPU ini sebenarnya tidak cocok digunakan sebagai area pemakaman.

Sebab, tanah yang ada dinilai sangat berbatu dan berpasir sehingga petugas kerap kesulitan melakukan penggalian liang lahad.

“Ya, kalau secara tanah aja udah beda banget (dengan pemakaman biasa), enggak kuat kayak tanah merah. Itu kan kecampur batu-batu,” ujar dia di lokasi, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, saat penggalian dilakukan untuk menguburkan jenazah baru, yang lebih banyak terkeruk adalah bebatuan.

Sementara saat cuaca panas, area TPU menjadi retak dan bolong-bolong. Karena itu, penggalian lahan memakan waktu lebih lama dibanding biasanya.

“Kalau ngegali di urukan itu bisa dua jam kayaknya. Karena kan ngegali ketemunya batu terus jadinya,” jelas dia.

Di samping itu, saat hujan mengguyur, dia menyebut TPU Tegal Alur kerap tergenang banjir.

Baca juga: Sering Banjir, Begini Kondisi TPU Rawa Kopi Jakarta Barat yang Tidak Lagi Menerima Makam Baru

Walhasil, beberapa makam menjadi terkikis lantaran stuktur tanahnya yang berpasir.

"Kalau hujan deres, ya banjir. Sudah biasa lah kegenang air begitu. Kalau dulu cuma di Prepedan (kampung sebelah TPU), sekarang di sini aja kena banjir," katanya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved