Berita Jakarta

Beda Gaya Kepemimpinan Jadi Tantangan Lulusan IPDN di Birokrasi Modern DKI Jakarta

Birokrasi modern Jakarta menuntut kepemimpinan kolaboratif dan berbasis meritokrasi, bukan komando tunggal.

dok Pemkot Jakbar
GAYA KEPEMIMPINAN - Pengamatmenilai fenomena resistensi sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap figur berlatar belakang IPDN tidak semata soal asal kampus, melainkan persoalan perbedaan kultur kerja. foto Sosialisasi dan optimalisasi Zakat Infaq dan Sedekah Tunjangan Kinerja Daerah ASN Sudis Pendidikan Wilayah 1 dan 2 Jakarta Barat di Ruang MH Thamrin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat. 

Diketahui, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) DKI Jakarta Marullah Matali akan memasuki batas usia pensiun 60 tahun pada 27 November 2025 mendatang.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung diminta membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Madya eselon I untuk calon Sekdaprov DKI Jakarta.

Marullah menjabat sebagai Sekretaris Daerah DKI sejak Januari 2021 di era Gubernur Anies Baswedan.

Dia menggantikan Sekdaprov DKI sebelumnya, Saefullah yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Jabatan Marullah kemudian dicopot oleh Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjadi Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata pada 2 Desember 2022. 

Kemudian pada 8 November 2024, Marullah kembali menempati posisi Sekdaprov DKI Jakarta setelah dilantik Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

Sementara Joko dipindahkan menjadi Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta. (faf) 

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved