Info Ditjen Bimas Buddha

Ditjen Bimas Buddha Gelar Dialog Publik Susun Rencana Strategis Lima Tahun, Bersama Masyarakat

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha lakukan dialog publik terkait Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 secara hybrid.

dok. Ditjen Bimas Buddha
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi saat mengikuti Townhall Talk Dialog Publik Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. 

3. Ajakan untuk Partisipasi Aktif dan Kolaboratif

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dirjen harus menyampaikan pesan kuat yang mengajak seluruh elemen masyarakat Buddha-baik Sangha, majelis, organisasi kepemudaan, wanita, maupun individu-untuk menjadi mitra aktif. Partisipasi tidak hanya sebatas menyampaikan usulan, tetapi juga dalam implementasi, pengawasan, dan evaluasi program di lapangan. 

Supriyadi juga menyebut terkait pelayanan kepada umat Buddha bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Ditjen Bimas Buddha, tetapi juga merupakan amanah bersama seluruh elemen masyarakat Buddha.

“Kita semua punya kewajiban yang sama untuk mempersiapkan layanan dengan baik,” tegasnya, Rabu (17/9/2025). 

4. Sinkronisasi Program Daerah dan Pusat

Dialog ini menjadi media untuk menyosialisasikan program-program prioritas nasional dari Ditjen Bimas Buddha.

"Pesan yang harus sampai adalah bagaimana program-program tersebut dapat disinergikan dengan inisiatif lokal yang sudah berjalan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal," jelas Supriyadi.

Melalui dialog publik Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha selanjutnya akan berkomitmen melaksanakan, pertama selalu mendengar dan memahami (Aspirasi Bottom-Up), suara masyarakat benar-benar didengar, dicatat, dan dipertimbangkan secara serius.

Aspirasi yang berasal dari kebutuhan riil menjadi input utama dalam penyusunan Renstra Ditjen Bimas Buddha.

Dan yang kedua adalah dengan merumuskan Program yang tepat Sasaran dan Berdampak Nyata, bukan hanya program seremonial, tetapi program yang solutif dan berkelanjutan dan berharap dialog ini menghasilkan komitmen untuk merancang layanan yang menyentuh langsung persoalan umat.

Lebih lanjut, Dirjen menambahkan bahwa penyusunan program lima tahun mendatang harus dilakukan secara bersama-sama. 

“Kita ingin membuka ruang bersama agar tidak ada kesan bahwa ini hanya keinginan aparatur pemerintah. Yang kita kerjakan adalah hasil rumusan bersama untuk mencapai tujuan yang sama,” jelasnya.

Melalui dialog publik ini, Dirjen berharap lahir satu pandangan dan kesepakatan bersama sehingga rencana strategis lima tahun ke depan dapat diwujudkan secara bersama-sama demi kepentingan umat Buddha.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved