Kisah Inspiratif

Sosok Ico, Penerima Beasiswa ADik Papua Lulusan S1 Fisip Unsika dengan Nilai Sempurna

Yubelina Iconela berhasil lulus S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dengan IPK 3,89

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
BEASISWA - Penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua, Yubelina Iconela Apomserip Ningdana (22) berhasil lulus S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Ia meraih IPK 3,89 dan menjalani wisuda di Aula Syekh Quro Unsika pada Selasa (18/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Yubelina Iconela Apomserip Ningdana, mahasiswa penerima beasiswa ADik Papua, berhasil lulus S1 Ilmu Komunikasi Unsika dengan IPK 3,89.
  • Perjalanannya dimulai dari Pegunungan Bintang, Papua, hingga pindah ke Tangerang lewat beasiswa SMA.
  • Ia sempat gagal masuk kampus negeri di Bandung, sebelum akhirnya diarahkan pemerintah kuliah di Unsika.
  • Ico sempat takut dipandang sebelah mata karena berasal dari Papua, namun terharu karena justru mendapat dukungan besar dari teman-temannya di Karawang.

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Yubelina Iconela Apomserip Ningdana (22) berhasil lulus S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Dia adalah penerima program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Ico sapaannya yang mengambil jurusan Ilmu Komunikasi di Fisip itu meraih IPK 3,89 dan menjalani wisuda di Aula Syekh Quro Unsika pada Selasa (18/11/2025).

Kepada Tribun Bekasi (Warta Kota Network), Ico menceritakan kisah bahagianya berhasil menjadi sarjana lulusan kampus daerah lumbung padi tersebut.

Sejak lahir hingga Sekolah Menegah Pertama (SMP), dirinya tinggal di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Sampai akhirnya, saat kelas 3 SMP ada kesempatan beasiswa sekolah SMA di pulau Jawa.

Ketika itu, Ico mendapatkan kesempatan sekolah di SMA GenIUS milik Profesor Yohanes Surya di wilayah Tanggerang, Banten.

Baca juga: Sosok Gendhis, Putri Batik Cilik yang Harumkan Nama Bekasi

Awalnya berat harus meninggalkan keluarga di Papua untuk sekolah di Pulau Jawa.

Akan tetapi dia memiliki tekad agar mendapatkan akses pendidikan lebih memadai ketimbang di kampung halamannya untuk masa depan lebih baik.

"Saya lahir di Papua pegunungan, SD, SMP juga disana. Dan ke jawa itu tahun 2018 setelah lulus SMP, dapat beasiswa di sekolah GenIUS Tanggerang," katanya di Gedung Rektorat Opon Sopandji Unsika usai mengikuti prosesi wisuda.

Jelang akhir kelas 3 SMA, Ico mengikuti beasiswa ADik Papua yang dilihat dari nilai-nilai saat SMA.

Saat awal mendaftar, ia memilih kampus negeri di wilayah Bandung.

Akan tetapi tidak masuk dan diarahkan untuk kuliah di kampus negeri di Karawang, yakni Unsika.

"Kebetulan pemerintah pusat ada program ADik dan kami daftar kan, lihatnya dari nilai daftar waktu itu di Bandung tapi jurusan sudah full dan diarahkan pemerintah ke Karawang," katanya.

Awalnya berat karena harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya di Karawang. Apalagi, ia khawatir warga Karawang maupun teman-teman di kampusnya melihat sebelah mata dirinya karena berasal dari Papua.

Tapi, ia terkejut dan terharu atas perlakukan temen-temannya selama kuliah di Karawang

"Teman-teman sangat baik, saya mungkin daerah lain lihatnya ada yang membeda beda-bedakan. Tapi kalau di sini teman-teman saya, saya sangat bersyukur bisa bertemu teman-teman seperti mereka. Mereka baik, sangat mendukung dan sangat membantu," ujarnya sambil tahan haru.

Usai lulus sarjana, Ico bakal meniti karier di pulau jawa. Ia bercita-cita menjadi orang terpandang dan dapat disegani di Indonesia.

Sementara itu, Rektor Unsika, Prof. Dr. Ade Maman Suherman S.H., M.Sc., menjelaskan, total ada 30 mahasiswa beasiswa program ADik Papua di Unsika. Mereka tersebar dari mulai angkatan 2021 - 2025.

"Dari 30 itu, hari ini ada satu yang sudah lulus sarjana saudari Yubelina Iconela," kata Rektor.

Rektor mengungkapkan, ADik Papua program keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar dan tertinggal serta sebagai upaya pemberian akses pendidikan tinggi seluas-luasnya kepada lulusan SMA atau sederajat.

"Ya memang ketercukupan akses untuk kuliah di sana tidak sebaik di Jawa. Karena memang sentral dari penyelenggaran pendidikan tinggi itu mayoritas di Jawa. Program itu sangat baik untuk pemberian akses pendidikan tinggi," katanya.

Unsika melakukan wisuds tahun 2025 dengan total 1.571 terdiri dari program Diploma, Sarjana maupun Magister. Kegiatan wisudapun dibagi dua gelombang, yakni hari ini Selasa (18/11/2025) dan besok Rabu (19/11/2025). (MAZ)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved