Sekolah Rakyat
Peringati Sumpah Pemuda di Museum BI, Gus Ipul Ajak Siswa Sekolah Rakyat Belajar Literasi Keuangan
Gus Ipul dan Siswa Sekolah Rakyat gelar upacara Sumpah Pemuda di Museum Bank Indonesia sekaligus study tour untuk menambah literasi keuangan.
Menurut Ramdan, keberhasilan Sekolah Rakyat akan membuat Indonesia maju. Apalagi melihat semangat para siswa saat berkeliling museum.
"Punya semangat, mental yang kuat, cita-cita yang tinggi. Sehingga pada gilirannya akan membawa berkah, manfaat bagi NKRI. Karena itu kita akan terus bekerja sama untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk Indonesia," katanya.
Pada studi tur kali ini, ia ingin mengenalkan kepada murid-murid Sekolah Rakyat tentang sejarah hingga keaslian rupiah.
"Pada akhirnya nanti tentunya mereka akan mendapatkan tambahan pengetahuan bagaimana literasi keuangan. Ini penting buat masa depan mereka," katanya.
Pada upacara kali ini, para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 Jakarta Selatan menjadi petugas upacara.
Fathan Shawayudhiatama sebagai pemimpin upacara, Hawafi Nur Aflah sebagai pembaca doa, Ajeng Ayu Sabila sebagai pembawa acara, Akfan Muhammad Rizky sebagai pembaca UUD, dan Muhammad Hilman Ali pembaca naskah Pancasila.
Lalu Andra Farizky Ramdani sebagai Pembaca naskah Sumpah Pemuda.
Pada kesempatan ini, para siswa Sekolah Rakyat difasilitasi berkeliling Museum Bank Indonesia (BI).
Mereka yang mendapat kesempatan adalah siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, SRMA 9 Jakarta Timur, dan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta Timur.
Edukator dari Bank Indonesia, Rivando Almesa mengatakan berbagai hal soal uang kepada para siswa yang hadir. Menurutnya, tiap warga negara Indonesia (WNI) wajib cinta, bangga, dan memahami rupiah.
"Di uang kita ada gambar pahlawan, gambar pemandangan alam, dan tarian," kata Rivando.
Ia juga menjelaskan soal adanya unsur pengaman di dalam uang khususnya pecahan Rp 20 ribu sampai Rp 100 ribu. Pasalnya, uang dengan nominal tersebut rentan dipalsukan.
"Benang pengaman ini tidak bisa dipalsukan. Di dalam benang pengaman ada bentuk anyaman yang akan menimbulkan efek dinamis ilusi optik," terangnya.
Ia juga menceritakan di negara lain seperti Jepang, warga negaranya sangat menghargai uang. Sebab, ada lambang negara pada uangnya.
"Itu yang membedakan dengan kita. Masyarakat kita tidak aware bahwa uang lewat proses panjang, makan biaya tidak murah," katanya.
Dalam kesempatan ini para siswa juga diajak mengunjungi sinema imersif, galeri sejarah uang, hingga contoh uang.
siswa Sekolah Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Gus Ipul
upacara Sumpah Pemuda
Museum Bank Indonesia
| Gus Ipul Buka Pelatihan Kepala Sekolah Rakyat di Bandung |
|
|---|
| Dialog dengan Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat di Bandung, Gus Ipul: Kelak Mereka Jadi Pemimpin |
|
|---|
| Kunjungi SRMA 43 Magelang, Agus Jabo Temui Anak Buruh Tani yang Penuh Harapan |
|
|---|
| Wamensos Agus Jabo Dorong Percepatan Pembangunan Sekolah Rakyat Permanen di Magelang |
|
|---|
| Kunjungi SRMA 19 Bantul, Wamensos Agus Jabo: Siswa Harus Percaya Diri dan Pantang Rendah Diri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.