Pergantian Pucuk Pimpinan Maskapai Pelat Merah Harus Berjalan Objektif dan Transparan

Pergantian pucuk pimpinan dalam maskapai pelat merah menjadi sorotan yang dibayang-bayangi krisis tata kelola yang sistemik lantaran teramat singkat

Istimewa
GANTI PIMPINAN - Pergantian pucuk pimpinan maskapai pelat merah dalam hal ini Garuda Indonesia menjadi sorotan di mana dibayang-bayangi krisis tata kelola yang sistemik lantaran teramat singkat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pergantian pucuk pimpinan dalam maskapai pelat merah menjadi sorotan yang dibayang-bayangi krisis tata kelola yang sistemik. 

Pasalnya peristiwa pergantian direktur utama dalam periode yang teramat singkat bukanlah sebuah insiden yang terisolasi, melainkan ada yang tidak stabil dari lingkungan bisnis. 

Fenomena ini jadi semakin kompleks ketika dihadapkan pada lanskap industri penerbangan global yang sedang berjuang pulih pascapandemi. 

Pakar industri penerbangan Hendra Soemanto, menilai persoalan turnover pergantian direktur utama di maskapai Garuda Indonesia yang terbilang sangat singkat. 

Menurut Hendra, prinsip tata kelola perusahaan idealnya bisa menjadi sebuah fondasi yang kokoh bagi setiap BUMN. 

“Prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan independensi seringkali tergerus oleh kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Good Corporate Governance,” ucapnya lewat keterangan, Jumat (17/10/2025). 

Proses evaluasi dan suksesi kepemimpinan yang seharusnya objektif dan berdasarkan metrik kinerja yang terukur, kerap kali diselimuti oleh ketidakjelasan yang memicu spekulasi.

"Kurangnya transparansi ini tidak hanya merusak kepercayaan investor domestik dan asing, tetapi juga mengikis moral serta loyalitas karyawan," ucapnya. 

Hendra yang juga kandidat Doktor Manajemen Strategis mengucapkan, diperlukan langkah komprehensif yang dibutuhkan. 

Baca juga: Bersimbah Darah, Riski Saputra Tewas Dipelukan Ibunda usai Ditusuk Orang Tak Dikenal

Pemerintah, selaku pemegang kuasa kepemilikan, perlu untuk secara konsisten menerapkan kontrak kinerja yang transparan dan realistis, memberikan ruang yang cukup bagi eksekusi strategi. 

Selain itu yang paling penting, membangun sekat yang kokoh antara naluri birokrasi-politis dengan prinsip-prinsip komersial korporat. 

Upaya memperkuat fungsi dewan pengawas dengan independensi dan kewenangan yang nyata juga krusial untuk memastikan check and balance berjalan efektif. 

"Hanya dengan fondasi tata kelola yang sehat dan kepemimpinan yang konsisten, maskapai kebanggaan ini dapat membenahi diri, membangun ketahanan, dan akhirnya mampu mengepakkan sayapnya dengan gagah menembus turbulensi ekonomi global serta mendarat dengan selamat di pangkalan kejayaan yang berkelanjutan," katanya. 

Sebelumnya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah merombak jajaran direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (15/10/2025) kemarin.

Dalam rapat tersebut, Wamildan Tsani digantikan oleh Glenny H. Kairupan untuk menduduki kursi direktur utama.

Wamildan Tsani diketahui bekerja kurang dari setahun memimpin maskapai penerbangan nasional yang digantikan Glenny di mana sebelumnya menduduki posisi komisaris.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved