Reshuffle Kabinet

Prabowo Sapu Bersih Orang PDI-P dari Kabinetnya, Setelah Budi Gunawan Kini Copot Hendrar Prihadi

Prabowo Sapu Bersih Orang PDI-P dari Kabinetnya, Setelah Budi Gunawan Kini Pecat Hendrar Prihadi

Tribunnews.com dam dok Setpres
PRABOWO SAPU PDI-P - Presiden Prabowo Subianto kini benar-benar menyapu bersih orang-orang PDI-P atau yang dekat dengan PDI-P dari kabinetnya. Dimana elite PDI-P tersisa yakni Hendrar Prihadi yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) kini dicopot setelah sebelumnya Budi Gunawan yang dekat dengan Ketum PDII-P Megawati diberhentikan dari Menko Polkam. 

Menurut Ray, Djamari merupakan sosok yang bersentuhan dengan Gerindra.

Ada juga Angga Raka Prabowo, Politikus Gerindra yang dilantik Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintahan.

 Politikus Gerindra lain yang dilantik Prabowo adalah Wamen Kehutanan Rohmat Marzuki.

"Itu yang saya sebut tadi makin menguatnya 'Dejokowisasi' dan makin mengentalnya 'Gerindranisasi' gitu. Pak Menko Polkam ya bersentuhan dengan Gerindra gitu kan," kata Ray.

"Lalu Kepala Juru Bicara Istana juga orang Gerindra. Lalu siapa lagi? Wamen Kehutanan juga bersentuhan dengan Gerindra. Jadi banyak yang diganti oleh Pak Presiden hari ini adalah orang-orang yang memang berasal dari Partai Gerindra gitu umumnya," bebernya.

Meskipun bukan pengurus dan bagian struktur partai, menurut Ray, mereka memperlihatkan makin menguatnya peran politik Gerindra.

Terkait ada tidaknya politik balas budi dalam keputusan reshuffle kabinet Prabowo yang ketiga ini, Ray menyebut tetap ada.

Namun bobot terbesar dalam reshuffle kabinet ketiga Prabowo ini bukan terletak pada balas budinya, tapi pada penguatan politik Gerindra di lingkup Istana.

Ray melihat dengan penguatan politik Gerindra di kabinet, maka Prabowo akan meminggirkan pengaruh politik Jokowi di lingkungan Istana.

Baca juga: Pelukan Hangat dan Isak Tangis Megawati Sambut Hasto Kristiyanto di Kongres PDI-P

"Apakah ini bagian dari balas budi? Ya, ada, tapi bobot terbesarnya itu bukan dibalas budinya," ujarnya.

"Bobot terbesarnya itu adalah penguatan politik Gerindra dan makin meminggirkan politik Pak  Jokowi di dalam lingkaran Istana gitu ya," jelas Ray.

Ray kemudian mencontohkan nama-nama orang dekat Jokowi yang masih ada di lingkungan Istana.

Misalnya ada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Jika nantinya nama-nama orang dekat Jokowi ini direshuffle oleh Prabowo, maka makin menguatlah kesimpulan bahwa hubungan Prabowo dan Jokowi ini sudah berakhir.

"Misalnya sekarang yang sering disebut orang tuh seperti Raja Juli Antoni gitu ya. Mungkin simbol-simbol terakhir dari ikatan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo itu ada pada tokoh-tokoh seperti Raja Juli, lalu Kapolri gitu ya," katanya.

"Jadi kalau mungkin mereka nanti pun misalnya akhirnya digantikan oleh Pak Prabowo, nah di situ pertanda memang hubungan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini the end lah ya kan," terang Ray.

Selanjutnya Ray juga menyebutkan nama-nama menteri yang dinilai sebagai 'orangnya' Jokowi yang telah direshuffle oleh Prabowo.

Seperti Eks Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Eks Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Iya ada ada ada nama-nama lain tentu, saya memberi contoh sebab Budi Ari sudah selesai ya kan gitu. Menteri Keuangan yang dua periode dipakai oleh Pak Jokowi juga sudah selesai gitu ya," katanya.

Lalu, kata Ray, meskipun digantikan dengan orang yang dekat dengan Luhut, tapi dekatnya agak jauh atau masuk ke level beberapa.

"Itu pertama kalau dengan Pak Luhutnya aja level kesekian, apalagi dengan dengan Pak Jokowinya gitu loh kira-kira. Artinya level mereka itu enggak terlalu dekat sebetulnya dengan Pak Jokowi, jadi enggak bisa dikonfrontasikan dengan Ibu Sri Mulyani yang memang menjadi pilihannya Pak Jokowi," kata Ray.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
 
 
 
 
 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved