Berita Jakarta
Terhenti di Era Anies, Pramono Lanjutkan Program Ahok: Siap Jadi Kota Global
Pramono menegaskan, perbaikan dan penataan sungai merupakan indikator penting yang mendorong Jakarta menuju kota global.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Ringkasan Berita:
- Pramono & Menteri PU luncurkan gerakan bersih-sehat Sungai Ciliwung.
- Normalisasi Ciliwung & Krukut dikebut untuk tekan banjir dan macet.
- Jakarta bidik lonjakan peringkat kota global lewat penataan sungai.
- Ciliwung disiapkan jadi ruang publik baru lewat proyek TOD 2026.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dodi Hanggodo melakukan Kick Off Gerakan Bersih dan Sehat bersama Sungai di Jalan Inspeksi Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (21/11/2025).
Kisk off tersebut menandai akan dimulainya kembali program normalisasi sungai yang merupakan program Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok periode 2014-2017.
Program ini sempat terhenti ketika masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada periode 2017-2022.
Ketika menjabat, Anies memilih naturalisasi sungai dan pembangunan sumur resapan dalam pencegahan banjir.
"Pemerintah DKI Jakarta menyambut baik acara ini dan kami bersama-sama dengan Kementerian PU telah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung," ungkap Pramono.
"Dalam kesempatan ini, Bapak Menteri PU, kami laporkan, tahun depan kami akan melanjutkan pekerjaan normalisasi Ciliwung yang belum terselesaikan. Dan sekaligus kami juga akan melakukan normalisasi Kali Krukut karena memang dua sungai inilah yang memberikan kontribusi kemacetan (akibat banjir) yang ada di Jakarta," imbuhnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian PU dalam upaya normalisasi Sungai Ciliwung guna menghadirkan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan.
Pramono menjelaskan, normalisasi Ciliwung yang telah dilakukan di kawasan tersebut memungkinkan dilaksanakannya Festival Ciliwung dan Parade Perahu Cinta Lingkungan sebagai sarana edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai.
“Ke depan, kami akan melanjutkan normalisasi 12 sungai lainnya secara bertahap. Kesadaran kolektif masyarakat menjadi fondasi kuat bagi kelestarian kota yang berketahanan," ungkapnya.
Baca juga: Marak Pohon Tumbang di Jakarta, Pramono Sebut 62.000 Pohon Sudah Dirapikan
Pramono menegaskan, perbaikan dan penataan sungai merupakan indikator penting yang mendorong Jakarta menuju kota global.
Untuk itu, Jakarta terus berbenah melalui pembangunan infrastruktur, pengelolaan limbah, penataan kawasan, hingga edukasi masyarakat.
"Kondisi sungai sekarang menjadi indikator penilaian dunia. Karena itu, langkah yang kami lakukan penataan dan pengelolaan sungai di Jakarta, termasuk normalisasi, sangat berpengaruh terhadap peningkatan peringkat Indeks Kota Global. Tahun ini Jakarta naik dari posisi 74 ke 71," jelasnya.
Tak hanya itu, Pemprov DKI berencana memulai pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas pada awal Januari 2026.
Program tersebut akan mengoptimalkan fungsi Sungai Ciliwung sebagai ruang publik baru bagi warga untuk beraktivitas dan bersantai.
"Awal Januari, kami akan memulai melakukan pembangunan untuk TOD di Dukuh Atas sekaligus Sungai Ciliwung yang di bawahnya akan kami optimalkan, kita manfaatkan. Mudah-mudahan dapat menjadi hub baru bagi warga Jakarta untuk beraktivitas ataupun bersantai di Sungai Ciliwung," terangnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dodi Hanggodo, mengatakan kegiatan ini merupakan kick-off nasional Hari Bakti PU ke-80 bertema “Infrastruktur Berkeadilan, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Menurutnya, tata kelola air adalah fondasi pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Dodi menyebut, kegiatan bersih sungai bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat bahwa sungai adalah ruang hidup masyarakat dan pusat pendidikan lingkungan bagi generasi mendatang.
Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, komunitas sungai, serta warga Ciliwung, untuk bersama menjaga keberlanjutan sungai sebagai sumber kehidupan.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI dalam melakukan normalisasi sungai sebagai bagian dari pengendalian sedimentasi dan upaya mengurangi risiko banjir. Kementerian PU mendukung penuh program penataan sungai di Jakarta.
“Apa yang dikerjakan oleh Bapak Gubernur sungguh amat sangat saya apresiasi. Dan, jika Bapak butuh support dari kami, insyaallah, kami akan support sepenuhnya,” ucap Dodi.
Lanjutkan Program Ahok
Komitmen untuk melanjutkan program normalisasi sungai Ciliwung yang dimulai sejak era Kepemimpinan basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dalam rapat koordinasi dengan Menteri PU dan Menteri ATR/BPN di Gedung Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (13/3/2025).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersinergi untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta melalui normalisasi Sungai Ciliwung.
Baca juga: Sterilisasi Kucing Terbanyak, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Terima Rekor MURI
"Detailnya nanti Kepala Dinas SDA yang akan menyampaikan. Hal-hal yang menjadi hambatan tadi sudah terpecahkan," ujar Pramono.
Dia menekankan, dalam proses normalisasi, Pemprov DKI Jakarta akan mengedepankan pendekatan secara manusiawi kepada warga terdampak.
Ia juga menyampaikan, pemerintah tidak akan melakukan penggusuran.
"Dalam melakukan normalisasi ini kita betul-betul akan melakukan pendekatan kepada warga secara manusiawi. Dan kami berprinsip tidak akan melakukan penggusuran," jelas Pramono.
Pramono menuturkan, penanganan masalah banjir bersifat jangka menengah ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian PU dan Kementerian ATR/BPN.
Melalui upaya ini akan mengurangi hingga 40 persen risiko banjir di Jakarta.
Baca juga: Gubernur Pramono Anung Klaim Modifikasi Cuaca Berhasil Hentikan Cuaca Ekstrem
"Kalau itu bisa dilakukan maka 40 persen potensi banjir Jakarta itu akan tertangani dengan baik," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menuturkan akan memberikan dukungan pengadaan tanah untuk normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 16 km dari Pengadegan hingga Rawajati.
Total luas pengadaan tanah yakni sekitar 11 hektare atau 16 km di sepanjang Sungai Ciliwung.
"Kita sudah buat timeframe untuk pengadaan tanahnya dan skema-skema sertifikasinya tadi sudah kita bahas," kata Nusron.
Dia menargetkan pengadaan tanah selesai pada akhir Mei, sehingga pembangunan fisik dapat dimulai pada awal Juni 2025.
Pramono menargetkan pengadaan tanah selesai pada akhir Mei, sehingga pembangunan fisik dapat dimulai pada awal Juni 2025.
"Kita berharap pada awal bulan Juni kemudian pembangunan itu sudah bisa dilakukan karena lahannya sudah clean and clear," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jakarta Pramono Anung Resmikan Kebayoran Park Mall & Hotel, Singgung Ekonomi Lokal
Nusron mengatakan, normalisasi Sungai Ciliwung ini dilakukan demi menjaga ekosistem serta mengendalikan banjir di Jakarta dan sekitarnya.
Harapannya, melalui upaya ini, perekonomian masyarakat tidak terganggu akibat dampak banjir yang terjadi.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berharap, upaya pengendalian banjir melalui normalisasi Sungai Ciliwung bisa berjalan baik sehingga mengurangi potensi banjir di Jakarta dan sekitarnya.
"Harapan kami banjir di Jakarta berhenti di tahun ini," jelas dia.
Fokus Pembebasan Lahan
Pramono Anung melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung untuk menanggulangi dampak banjir Jakarta.
Orang nomor satu di Jakarta itu telah mengesahkan penetapan lokasi (penlok) bidang lahan yang akan dibebaskan.
Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menjelaskan terdapat tiga kelurahan yang telah ditetapkan penloknya.
Baca juga: Atasi Banjir Pramono Tetapkan Pengadegan-Cawang-Cililitan Prioritas Normalisasi Ciliwung
Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran menjadi wilayah pertama yang akan dilakukan pembebasan lahan pada tahun ini.
"Untuk normalisasi Ciliwung di segmen Pengadegan, pembebasan lahan targetnya selesai tahun ini. Insyaallah akhir Juni kita mulai pembebasan lahannya," kata Ika, Selasa (20/5/2025).
Tak hanya Pengadegan, Pramono juga telah melakukan penlok di Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kan ada 11 penlok. dari 11 penlok total, sudah keluar 3. sekarang sedang proses (menambah penlok) lagi. Target saya akhir tahun ini seluruh penlok sudah keluar, tahun depan kita tinggal bayar, bayar, bayar," jelas Ika.
Baca juga: Tanggulangi Banjir Jakarta, DPRD Dukung Target Normalisasi Ciliwung Sepanjang 17 Km di 2024
Sebagai informasi, Normalisasi Kali Ciliwung merupakan bagian dari Rencana Induk Pengendalian Banjir di Jakarta yang dilakukan dari hilir hingga hulu.
Normalisasi kali adalah upaya mengembalikan kondisi lebar kali menjadi normal kembali yaitu 40-50 meter.
Pemprov DKI telah mengalokasikan anggaran Rp98 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Ciliwung pada tahun ini.
Dalam rancangan perubahan APBD tahun 2025, Pemprov DKI tengah mengajukan penambahan anggaran Rp83,95 miliar untuk menutupi kebutuhan biaya pembebasan lahan.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk membebaskan lahan normalisasi Ciliwung selama tahun 2025 sebesar Rp182,7 miliar.
Pembebasan bidang tanah untuk normalisasi Ciliwung menjadi tugas Pemprov DKI.
Sementara, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum mengerjakan konstruksi tanggul sungai yang telah dinormalisasi atau dilebarkan.
"Pengadegan targetnya selesai tahun ini. biar satu selesai, terus nanti cililitan selesai. kalau pengadegan sama cililitan selesai, kementerian PU langsung masuk (pengerjaan konstruksi) tahun ini," urai Ika.
Diketahui, pemerintah menargetkan normalisasi Ciliwung dilakukan sepanjang 33,69 kilometer. Per April 2025, tanggul telah dibangun sepanjang 17,17 kilometer.
Sehingga tersisa 16,52 kilometer panjang sungai dengan lahan yang belum dibebaskan dan dibangun tanggul.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Laut Hampir Sejajar dengan Tanggul Pantai Mutiara, Pramono: Memang Kemarin Robnya Sempat Naik |
|
|---|
| Tembok Bangunan SD-SMP di Palmerah Roboh, Ketua RW Sebut Kondisinya Sudah Rapuh dan Sering Rembes |
|
|---|
| Sampai November 2025, Pemkot Jakarta Timur Punya 11 Koperasi Kelurahan Merah Putih |
|
|---|
| Wali Kota Jaksel M Anwar Minta Pejabat yang Baru Dilantik Tanggapi Aduan Warga Secara Cepat |
|
|---|
| Marak Pohon Tumbang di Jakarta, Pramono Sebut 62.000 Pohon Sudah Dirapikan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/BENCANA-ALAM-Gubernur-DKI-Jakarta-Pramono-Anung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.