Berita Jakarta

Laut Hampir Sejajar dengan Tanggul Pantai Mutiara, Pramono: Memang Kemarin Robnya Sempat Naik

Kondisi ini membuat kekhawatiran sejumlah warga. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
BANJIR ROB- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Jumat (21/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Permukaan air laut di pesisir Jakarta meningkat, terlihat dari kondisi air yang hampir sejajar dengan tanggul setinggi 1 meter di Pantai Mutiara
  • Pramono Anung menjelaskan bahwa kenaikan air terjadi saat periode banjir rob, dipengaruhi pasang maksimum, fase bulan purnama–perigee, serta hujan intens
  • Pemprov DKI meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk pengecekan pompa dan pintu air di tujuh wilayah Jakarta Utara serta percepatan normalisasi Sungai Ciliwung dan Krukut.

 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Fenomena naiknya permukaan air laut di pesisir Jakarta beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik. 

Salah satunya adalah kondisi air laut yang hampir sejajar dengan sisi atas tanggul setinggi 1 meter di kawasan Pantai Mutara, Jakarta Utara.

Kondisi ini membuat kekhawatiran sejumlah warga. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberi tanggapan. 

Ahok menilai, jika tanggul di Pantai Mutiara jebol, air laut bisa melimpas ke daratan dan bisa membuat kawasan Monume Nasional (Monas) tergenang banjir.

Baca juga: Tembok Bangunan SD-SMP di Palmerah Roboh, Ketua RW Sebut Kondisinya Sudah Rapuh dan Sering Rembes

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, kondisi naiknya permukaan laut yang hampir sejajar dengan tanggul di Pantai Mutiara terjadi saat masa banjir rob.

"Kami terus-menerus memantau bersama dengan BMKG. Memang kemarin robnya sempat naik, tetapi sekarang sudah turun kembali," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Berdasarkan informasi Stasiun Meteorologi Kelas I maritim Tanjung Priok BMKG, wilayah utara Jakarta memang terancam mengalami banjir rob pada tanggal 3 hingga 11 November.

Hal ini disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan perigee.

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan 256 Lokasi Pengungsian Hadapi Ancaman Banjir Rob

Lalu, pada periode tanggal 18 hingga 26 November, diprediksi terjadi pasang air laut bersamaan dengan fase bulan baru. Ditambah, saat ini wilayah Indonesia kerap dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

"Mudah-mudahan 2-3 hari ke depan ini curah hujannya memang turun, tetapi 3 hari ke depan kalau dilihat dari laporan BMKG akan naik kembali," ujar Pramono.

Pihaknya, kata dia, terus melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir rob dengan penyiagaan pompa di 7 wilayah Jakarta Utara, khususnya di Muara Angke dan Tanjung Priok.

"Kami sudah mempersiapkan termasuk pompa-pompa, pintu air, semuanya kami cek. Dan kemudian seperti yang kami lakukan tadi pagi, kami segera melakukan normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Krukut, segera dilakukan normalisasi," ungkap Pramono.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved