Banjir Bandang

Banjir Bandang Sapu Tiga Kampung di Garut, Warga Panik Minta Pertolongan

Banjir Bandang Sapu Tiga Kampung di Garut, Warga Panik Minta Pertolongan

Editor: Joanita Ary
Kompas TV
BANJIR BANDANG -- Banjir bandang menerjang wilayah Desa Balewangi dan sejumlah perkampungan di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, pada Kamis (20/11/2025) siang. Hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak pagi diduga memicu meluapnya aliran air dari saluran yang tersumbat, sehingga menggenangi pemukiman warga dengan campuran air dan lumpur. 

WARTAKOTALIVECOM, GARUT --Banjir bandang menerjang wilayah Desa Balewangi dan sejumlah perkampungan di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, pada Kamis (20/11/2025) siang.

Hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak pagi diduga memicu meluapnya aliran air dari saluran yang tersumbat, sehingga menggenangi pemukiman warga dengan campuran air dan lumpur.

Di tiga kampung yang terdampak, air bah terlihat mengalir deras ke halaman dan ruang-ruang rumah penduduk.

Video amatir yang direkam warga menunjukkan derasnya arus yang menerobos pagar rumah, membawa material lumpur dan sampah yang tersangkut di jalur drainase.

Beberapa rumah tampak porak-poranda, sementara sebagian lainnya hanya menyisakan sisa-sisa lumpur di lantai dan dinding.

Warga mengisahkan, air mulai naik dengan cepat dalam hitungan menit setelah hujan intens mengguyur kawasan dataran tinggi Garut bagian timur.

Ketidaksiapan saluran air menampung volume hujan memicu genangan yang kemudian berubah menjadi aliran banjir.

 “Air tiba-tiba masuk, warnanya cokelat pekat karena bercampur lumpur,” ujar salah satu warga yang rumahnya sempat terendam.

Meski tak ada laporan korban jiwa, puluhan rumah dilaporkan terdampak.

Sejumlah warga sempat mengevakuasi barang-barang penting ke tempat yang lebih aman sebelum ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter.

Situasi baru mereda beberapa jam kemudian saat hujan berhenti dan aliran air mulai surut.

Begitu air meninggalkan permukiman, masyarakat segera turun tangan membersihkan sisa lumpur dan membuka kembali saluran air yang tersumbat.

Gotong royong dilakukan warga dari berbagai kampung untuk memastikan aliran sungai kecil dan parit kembali mengalir normal, mengurangi potensi banjir susulan.

Aparat desa dan petugas kebencanaan setempat juga mulai melakukan pendataan awal kerusakan, termasuk memastikan tidak adanya warga yang terisolasi di titik-titik terdampak.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengirim bantuan darurat, terutama alat kebersihan dan kebutuhan pokok bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan.

Sumber: KOMPAS
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved