Berita Jakarta
Surat Tugas Hanya untuk Penertiban, Pembongkaran Pasar Barito Dianggap Tidak Sesuai Perintah
Kuasa hukum pedagang Pasar Barito, Damianus Jefry, menyayangkan pembongkaran kios yang dilakukan, Senin (27/10/2025) karena tidak sesuai surat.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Kuasa hukum pedagang Pasar Barito, Damianus Jefry, menyayangkan tindakan pembongkaran kios yang dilakukan, Senin (27/10/2025).
Ia menilai surat tugas yang diterbitkan hanya berisi perintah untuk melakukan penertiban, bukan pembongkaran.
Adapun surat tugas ini seperti yang dilihat Warta Kota, Senin, dengan nomor e-0009/PA.01.04.
Dalam surat itu bertuliskan 'Pelaksanaan Penertiban dan Relokasi Para Pedagang Lokasi Sementara Eks JS 25, 26, 30, dan 96 Dalam Rangka Revitalisasi Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser yang terletak di Kelurahan Kramat Pela dan Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan'.
Semestinya, kata Damianus, penertiban yang dilakukan berupa membantu pedagang memindahkan barang dagangannya.
“Surat tugas hanya bunyinya menertibkan, bukan melakukan pembongkaran. Itu yang kami sayangkan,” ucapnya, saat ditemui di lokasi, Senin.
Damianus menegaskan bahwa para pedagang Pasar Barito bukan pedagang liar.
Ia menyebut, para pedagang telah memenuhi kewajiban mereka dengan membayar retribusi.
Baca juga: Sederet Alasan Pedagang Ogah Pindah ke Sentra Fauna Lenteng Agung Usai Pasar Barito Dibongkar
Menurutnya, para pedagang menolak rencana relokasi ke Sentra Fauna Lenteng Agung karena khawatir dagangan mereka tidak laku dan lokasi baru rawan banjir.
“Lenteng Agung itu relokasinya sangat tidak tepat. Kalau kita berdagang itu maunya laku. Kalau di sana itu modelnya jurang, hujan pasti banjir, kata warga setempat," tuturnya.
Pantauan Warta Kota, Senin pukul 15.00 WIB, petugas oranye dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sedang membersihkan puing-puing bangunan kios yang sebelumnya telah dirubuhkan oleh ekskavator.
Jalan Barito 1 masih ditutup untuk kendaraan roda empat karena masih ada alat berat di lokasi.
Masih ada dagangan pedagang yang berada di seberang jalan, seperti sangkar hingga makanan kucing.
Sejumlah pedagang tak terima lantaran dagangannya rusak sampai hewan jualan mereka ada yang mati diduga karena stres dan kepanasan. (m31)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Dukung Bansos Jakarta Tak Dipotong Imbas Pemangkasan RAPBD 2026, PSI: Penting untuk Generasi Penerus |
|
|---|
| Muktamar XIV Al Washliyah 2025, Ketua DPD RI Ungkap Peran Strategis Pemuda Islam dalam Demokrasi |
|
|---|
| KAI Daop 1 Jakarta Pastikan Tiket Promo Merdeka Kereta Api Jarak Jauh Masih Tersedia |
|
|---|
| Sinergi Kemenkum DK Jakarta dan Pemkot Jaksel Bentuk Posbankum dan Koperasi Kelurahan Merah Putih |
|
|---|
| Jakpro dan Warga Eks Kampung Bayam Aktif Komunikasi Bahas Kesiapan Hunian Kampung Susun Bayam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.