Berita Jakarta

Melihat Urban Farming Semanan Sinergi Jakbar, Untung Rp 2 Juta dari Hasil Kebun dan Ternak Ikan

Lahan kosong di RW 14 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, menjadi tempat berdirinya urban farming Semanan Sinergi seluas 5.000 meter persegi. 

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
URBAN FARMING - Urban Farming Semanan Sinergi manfaatkan lahan kosong di antara perumahan elit dan pemukiman padat penduduk, di RW 14 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, dengan seluas 5.000 meter persegi.  

WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES — Sebuah lahan kosong yang terletak di antara perumahan elit dan pemukiman padat penduduk, di RW 14 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, menjadi tempat berdirinya urban farming Semanan Sinergi seluas 5.000 meter persegi. 

Area itu, lantas ditanami berbagai tanaman sayur, buah, serta kolam-kolam yang berisi berbagai jenis ikan mulai dari lele hingga nila.

Dari yang nampak di lokasi, lahan tersebut terlihat rindang dan di setiap sudutnya menghasilkan produk tani yang bernilai ekonomis tinggi.

Seperti misalnya, terong yang berbuah lebat, labu yang siap dipanen, hingga pokcoy, dan tanaman cabai tomat yang hampir berproduksi tiap minggunya.

Di sini, terlihat juga rumah penyimpanan bibit hingga area hidroponik yang baru dibangun.

Menurut Rojali (52), urban farming Semanan Sinergi ini berdiri sejak 23 November 2023 lalu di area yang sebelumnya diperuntukkan sebagai fasos fasum.

"Setelah diambil oleh pemerintah Kelurahan Semanan, dijadikan urban farming, kemudian warga ramai-ramai mengelola," kata Rojali saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/10/2025).

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Aksi Tanam Jagung Sasar Lahan Poktan Semanan Sinergi Jakbar

Rojali (52), urban farming Semanan Sinergi ini berdiri sejak 23 November 2023 lalu di area yang sebelumnya diperuntukkan sebagai fasos fasum.
Rojali (52) menuturkan urban farming Semanan Sinergi ini berdiri sejak 23 November 2023 lalu di area yang sebelumnya diperuntukkan sebagai fasos fasum. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Menurutnya, lahan urban farming itu difokuskan untuk mengelola sayur mayur untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, mulai dari kangkung, bayam, kacang panjang, hingga labu air dan bawang-bawangan.

"Ada ikan juga kami pelihara untuk dikonsumsi juga. Ada ikan nila, ikan bawal, ikan patin, ikan lele," jelasnya.

Rojali berujar, pengelola lahan urban farming Semanan Sinergi ini adalah masyarakat setempat yang jumlahnya 20 orang.

Di mana tiap 1 bedeng tanah, diurus oleh 3 orang warga.

Pasalnya, hasil panen dari urban farming Semanan Sinergi ini, diputarkan kembali untuk masyarakat, terutama pengelola.

"Jadi emang kami tujuannya meningkatkan taraf hidup ya, ekonomi warga. Jadi saya juga selain dimanfaatkan untuk rumah tangga, juga untuk menjual juga," kata Rojali.

Adapun untuk bibit tanaman, Rojali mendapatkannya dari bantuan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) di Jakarta Barat.

Bibit gratis itu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Rojali dan pengelola lainnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved