Berita Jakarta

Purbaya Pangkas Dana Transfer untuk Jakarta, Ini Instruksi Pramono ke ASN DKI

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan sejumlah instruksi pasca pemotongan dana transfer untuk Pemprov DKI Jakarta.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
warta kota/yolanda
EFISIENSI - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Pramono memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan efisiensi setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan efisiensi setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas.

Diketahui, Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa memangkas dana transfer untuk Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 15 triliun.

Akibat pemotongan itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI yang semula Rp 95 triliun kini menjadi Rp 79 triliun.

Sehingga, orang nomor satu di Jakarta itu meminta anak buahnya tidak mengeluhkan kebijakan efisiensi anggaran setelah dana transfer yang mencakup dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat ke Jakarta dipangkas.

Menurut Pramono, pengurangan anggaran ini sebagai momentum untuk mengubah pola pikir birokrasi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI agar bekerja lebih kreatif dan efisien.

"Saya yakin pasti bisa. Saya sudah mencanangkan, enggak boleh ada yang mengeluh siapa pun di ruang publik walaupun anggarannya saya potong juga,” ujar Pramono di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Kehilangan Rumah dan Harta Benda, Puluhan Warga Tambora Jakbar Alami Trauma

Pemprov DKI sejatinya telah merencanakan APBD Jakarta pada tahun depan dengan nominal jumbo, yakni sebesar Rp95,35 triliun.

Dari rancangan itu, diproyeksikan penerimaan transfer berupa dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK) dari pemeritah pusat pada 2026 mencapai Rp26 triliun.

Namun, baru-baru ini Kementerian Keuangan memutuskan untuk mengurangi dana transfer sebesar Rp15 triliun menjadi hanya Rp11 triliun.

Dengan begitu, proyeksi APBD DKI tahun depan terpaksa dikurangi menjadi Rp79,06 triliun.

Menurut Pramono, pengurangan dana ini justru menjadi tantangan untuk membangun kreativitas di tubuh ASN DKI. 

Ia ingin jajaran pemerintah daerah tidak hanya mengandalkan besarnya anggaran, melainkan berinovasi agar program tetap berjalan efektif.

"Yang di-challenge dari peristiwa ini adalah kreativitas. Kreativitas. Maka Saudara-saudara sekalian, kalau ingin melihat Jakarta lebih baik, mudah-mudahan satu tahun ke depan, pertengahan tahun, Jakarta saya yakin akan berubah. Beberapa hal yang sudah dipersiapkan untuk dibangun secara fisik, tetapi yang paling utama yang harus dirubah adalah mentalnya,” jelas Pramono.

Pramono menjadi salah satu dari puluhan gubernur yang menerima pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat dalam anggaran 2026.

Dari kondisi ini, dirinya mengambil kesimpulan Jakarta harus mulai melebarkan cara untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved