Berita Jakarta

Macet Berakhir, Perbaikan Pipa Limbah di TB Simatupang Rampung, Lalin Diprediksi Lancar

Lalin di TB Simatupang diprediksi kembali lancar, seiring beresnya proyek perbaikan pipa limbah. Tentu ini kabar gembira buat pengendara.

(Dok. Pemprov Jakarta)
PROYEK BERES - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Jakarta (Paljaya) mempercepat penyelesaian pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di kawasan TB Simatupang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Jakarta (Paljaya) mempercepat penyelesaian pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di kawasan TB Simatupang.

Direktur Utama Paljaya, Untung Suryadi mengungkapkan, pekerjaan di titik manhole-4 (MH-4) yang berlokasi di depan CIBIS Park telah rampung dan ruas jalan sudah dapat dilalui kendaraan dengan lancar.

Penyelesaian pekerjaan di titik ini menjadi langkah penting mengurai kemacetan di kawasan TB Simatupang.

“Alhamdulillah, pekerjaan di manhole-4 depan CIBIS telah selesai tepat waktu pada 7 Oktober 2025," ujarnya, Rabu (8/10/2025). 

Baca juga: Efektif Atasi Macet Parah, Pramono Perpanjang Rekayasa Lalin di TB Simatupang Sampai Oktober 2025

Baca juga: Akses Gratis GT Fatmawati 2, Macet Jalan TB Simatupang Diklaim Berkurang 24 persen

"Barrier sudah kami bongkar, dan lalu lintas kembali lancar seperti semula,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pekerjaan di manhole-7 (MH-7) yang berada di depan SPBU TB Simatupang masih terus berprogres dan ditargetkan selesai pada 25 Oktober 2025. 

“Progres di manhole-7 berjalan baik dan area tersebut tidak semacet manhole-4, sehingga dampak lalu lintas relatif lebih ringan,” katanya.

Pembangunan SPALD-T di kawasan TB Simatupang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan air limbah domestik di Jakarta Selatan.

Setiap hari, bangunan di sepanjang jalan tersebut menghasilkan air limbah dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, dan fasilitas umum.

Tanpa sistem pengolahan yang baik, air limbah berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu kualitas hidup masyarakat sekitar.

“Sejak April 2025, kami membangun jaringan pipa air limbah bawah tanah agar air limbah dari rumah tangga maupun gedung perkantoran dapat dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD)," ucapnya. 

"Dengan begitu, air limbah dapat diolah sesuai standar sebelum dikembalikan ke lingkungan secara aman,” lanjut Untung.

Dalam pelaksanaan proyek, Paljaya menggunakan teknologi Micro Tunnel Boring Machine (MTBM), yaitu metode pengeboran bawah tanah tanpa galian terbuka yang memungkinkan pemasangan pipa hingga kedalaman 14 meter. 

Teknologi ini dinilai efektif untuk menjaga stabilitas permukaan jalan sekaligus menghindari gangguan terhadap utilitas lain di kawasan padat infrastruktur seperti TB Simatupang.

“Teknologi MTBM membantu kami bekerja lebih efisien dan minim gangguan terhadap masyarakat. Pekerjaan memang membutuhkan kehati-hatian tinggi, tetapi hasilnya memberikan manfaat besar bagi sistem sanitasi Jakarta di masa depan,” imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved