Truk Tambang
Polisi Pantau Operasional Truk Tambang di Parung Panjang, Pemkab Bogor Rapat dengan Pemkab Tangerang
Polisi Pantau Operasional Truk Tambang di Parung Panjang, Pemkab Bogor Rapat dengan Pemkab Tangerang
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Budi Sam Law Malau
"Kesepakatan ini bersifat sementara sampai selesainya proyek pembangunan jalan pada Desember 2025," beber Ajat.
Untuk pengawasan di lapangan, lanjut dia, Polres Bogor sudah menurunkan 100 personel.
"Kita akan bentuk tim kecil khusus untuk memantau jalannya aturan ini, termasuk penataan parkir, lalu lintas, dan angkutan tambang," ucapnya.
Ajat mengungkapkan Bupati Bogor dan Bupati Tangerang bersama Gubernur dan pimpinan lainnya akan menggelar rapat lanjutan terkait persoalan ini pada Minggu (21/9/2025).
"Rapat lanjutan ini akan membahas hal teknis, termasuk kantong parkir," imbuhnya.
Ajat meminta semua pihak menjaga kondusivitas tanpa mengedepankan ego masing-masing daerah mengingat dampak tambang dirasakan baik oleh masyarakat Bogor maupun Tangerang.
"Relaksasi operasional truk tambang ini berlaku hingga Desember 2025. Setelah itu, jam operasional truk tambang tetap sesuai Peraturan Bupati Bogor yaitu pukul 22.00 hingga 05.00 WIB, ungkapnya.
Dia menambahkan pemerintah Kabupaten Bogor serius menyelesaikan masalah ini secara permanen dengan merencanakan pembangunan jalur khusus tambang.
"Jalur ini akan dibangun sepanjang kurang lebih 13 km, dari Cigudeg hingga Rumpin, lalu terhubung ke jalan tol," ujarnya.
Ajat menjelaskan tahun 2025 ini dilakukan Detail Engineering Design (DED) dan appraisal (penilaian), sementara pembebasan lahan ditargetkan pada 2026.
"Harapannya, jalur khusus tersebut bisa memisahkan pergerakan angkutan tambang dengan aktivitas masyarakat, seperti sekolah, bekerja, maupun kebutuhan sehari-hari," paparnya.
Pembangunan jalan tambang ini, lanjut dia, memerlukan waktu cukup lama. Jika mulai dikerjakan 2027, maka ada waktu transisi sekitar 2–3 tahun.
"Jalan provinsi dibangun sepanjang 6 km oleh Pemprov Jawa Barat. Sementara jalan kabupaten dibangun sepanjang ±17 km di 13 ruas," tandasnya.Sebagai informasi, suasana di Parungpanjang yang menjadi perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang memanas dalam dua hari terakhir.
Ketegangan ini dipicu oleh truk-truk tambang yang beroperasi di luar jam operasional di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Hal ini berdampak pada kemacetan luar biasa hingga ke wilayah Legok, Kabupaten Tangerang sehingga memicu protes dari warga kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.
Para sopir truk tambang pun bereaksi dengan menggelar aksi penutupan akses jalan di perbatasan wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor dengan Legok, Kabupaten Tangerang pada Kamis (18/9/2025) malam.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.