Pengguna QRIS Jakarta Capai 6 Juta, Jakarta Selatan Terbesar

WARTAKOTALIVE.COM, CIRACAS - Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI mencatat sampai November 2025, jumlah pengguna QRIS di Jakarta sudah mencapai sekira 6 juta orang.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI, Iwan Setiawan menjelaskan, kontribusi penggunaan QRIS di Jakarta menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional sekira 40 persen.

Iwan menyatakan, pengguna QRIS di Jakarta paling banyak atau nomor 1 berada di wilayah Jakarta Selatan dengan presentasi sekira 35 persen.

"Kemudian disusul dengan Jakarta Barat kurang lebih sebanyam 25 persen," kata Iwan, Jumat (7/11/2025).

Iwan mengaku, ketiga peringkat pengguna QRIS paling banyak wilayah Jakarta Pusat sekira 17 persen dan di bawahnya ada Jakarta Utara.

Sedangkan, Jakarta Timur berada di peringkat kedua paling bawah dengan presentasi kurang dari 10 persen.

"Memang Kepulauan Seribu paling rendah dan minim penggunaan QRIS," tegasnya.

Baca juga: QRIS Tap Diterapkan, Pengguna KRL Cukup Tempelkan Ponsel di Gate Stasiun untuk Bayar Perjalanan

Penguatan QRIS di Kepulauan Seribu

Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Yosamartha menjelaskan, sejatinya QRIS sudah siap dan bisa digunakan di mana saja termasuk di Kepulauan Seribu.

Akan tetapi, kata Yosamartha, infrastruktur yang ada di Kepulauan Seribu belum mendukung untuk penggunaan penuh QRIS.

"Sebenarnya QRIS itu secara teknologi bisa digunakan to G, tapi karena butuh otorisasi dan verifikasi itu yang memang sulit. Tapi secara teknologi sudah dapat," ucapnya.

Yosamartha menerangkan, saat ini pihaknya tengah melalukan strategi penjualan tiket ke pengunjung Pulau Seribu dengan QRIS.

Ia mengaku, paling banyak pengguna QRIS di Pulau Seribu berada di Pulau Pramuka dan Tidung.

"Kalau sekarang di kios-kios tiket sudah bisa tuh pakai QRIS. Di sana juga didukung oleh Bank DKI Jakarta," ungkapnya.

Baca juga: Promo JSM Alfamart dan Indomaret 7-9 November Diskon Minyak, Susu, Snack

Pengusaha Jangan Takut Pakai QRIS

Sejumlah pedagang di wilayah Jakarta Timur sempat ditemukan oleh Tim Warta Kota beberapa waktu lalu enggan gunakan QRIS karena takut ada potongan.

Yosamartha meminta para pedagang untuk tidak khawatir adanya potongan 0,3 persen dari transaksi yang gunakan QRIS.