WARTAKOTALIVE.COM, BLORA- Kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, menyingkap sejumlah fakta.
Keinginan warga yang ingin meraup untung dari aktivitas pengeboran minyak, kini berujung petaka.
Salah satu sumur minyak milik warga, terbakar.
Diduga karena warga melakukan aktivitas pengeboran tanpa prosedur yang benar.
Sebab, sumur-sumur minyak di sana dikelola secara mandiri oleh warga
Hingga Senin (18/7/2025) pukul 16.47 WIB, ini api masih berkobar, dengan asap hitam membumbung tinggi.
Pertamina EP Cepu, turut terjun ke lapangan untuk membantu pemadaman api kebakaran di sana
Baca juga: Sumur Pertamina di Cidahu Subang Meledak, Kobaran Api Membumbung Tinggi
Saat ini petugas gabungan masih berupaya untuk memadamkan api.
Rencananya titik sumber sumur minyak yang kebakaran akan ditutup dengan tanah.
Tampak alat berat ekskavator diterjunkan untuk menggali tanah, sehingga membuat gundukan tanah, yang kemudian akan digunakan untuk menutup sumur minyak yang terbakar itu.
Kepala Desa Gandu, Iwan Sucipto, mengatakan total di Desa Gandu ada 60 sumur minyak.
Dari 60 sumur minyak itu, 10 di antaranya berada di area pemukiman padat penduduk.
"Kurang lebih di sini ada 60 sumur minyak. Baru dua tahun ada sumur-sumur minyak ini," jelasnya, Senin (18/8/2025).
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan dulunya di Desa Gandu, sulit mendapatkan sumber air saat melakukan pengeboran.
Baca juga: Jokowi Dinilai Ngibul soal Pemesanan Esemka 6000 Unit, Penggugat: Yang Punya Tak Lebih dari 10 Orang
Bahkan, warga harus membeli air saat musim kemarau tiba, karena kesulitan air.