HUT RI

Haris Rusly Moti Berharap Megawati, Jokowi, SBY, dan Prabowo Rukun Saat Peringatan HUT ke-80 RI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARIS EKSPONEN 98 - Tokoh eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti, berharap Megawati Soekarnoputri, Jokowi, SBY, dan Prabowo Subianto rukun di acara peringatan HUT ke-80 RI.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Eksponen Gerakan Mahasiswa 98 mendukung upaya Presiden Prabowo Subianto untuk merajut kembali persatuan di antara para elite politik setelah Pemilu 2025. 

Langkah ini telah dimulai dengan pemberian abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristianto serta sejumlah tersangka kasus makar.

"Kita berharap di acara peringatan hari kemerdekaan ke 80 tahun, 17 Agustus 1945 nanti, retak antara para pemimpin bangsa dapat di akhiri," kata tokoh eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti, saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).

"Ratusan juta mata ingin melihat Ibu Mega, Pak SBY, dan Pak Jokowi yang dipimpin Pak Prabowo dapat bergandengan tangan. Persis saat inugarasi pelantikan Presiden Amerika, seluruh mantan Presiden dan Wapres dapat berkumpul dan berpelukan di acara tersebut," ujar Haris.

Begitulah langkah politik Presiden Prabowo yang diarsiteki Sufmi Dasco Ahmad yang berupaya menyembuhkan luka dan merekatkan yang retak akibat residu Pilpres 2024.

Baca juga: Tak Hanya Bendera Merah Putih, Bendera One Piece Ikut Diburu Jelang HUT RI

"Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, tidak ada maksud untuk memenangkan atau mengalahkan pihak tertentu di balik abolisi dan amnesti ini. Tujuannya semata untuk memulihkan persaudaraan dan persatuan bangsa," terang Haris.

"Saya kira teladan terbaik telah ditunjukan oleh Prabowo dengan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019 yang nyaris membuat bangsa terbelah. Namun, setelah Pilpres dihelat 2019, ketika itu Prabowo di pihak yang kalah. Namun, dua pemimpin bangsa ini memutuskan untuk melakukan rekonsiliasi, bersatu. Kita berharap momen indah seperti ini dapat menjadi tradisi yang diwariskan," tutur Haris.

Rekonsiliasi

Sejak dilantik, Prabowo aktif mendekati para mantan presiden dan rival politiknya.

Pada pertengahan Juli 2025, Prabowo mengunjungi Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Tak lama setelahnya, ia juga bersilaturahmi dengan Joko Widodo alias Jokowi di Solo usai penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI).  

Bahkan, sebelum amnesti untuk Hasto Kristianto diumumkan, Sufmi Dasco dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menemui Megawati di Bali didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo.  

Baca juga: Haris Rusly Moti Kesal Tempo Cemarkan Nama Baik Sufmi Dasco, Terlibat Judi Online

"Kerukunan para pemimpin adalah kunci persatuan bangsa. Rakyat kita sangat patronistik. Jika pemimpinnya rukun, rakyat pun akan mudah bersatu," ujar Haris yang juga mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD).  

Akhiri Warisan Polarisasi Politik

Sejarah Indonesia pasca kemerdekaan diwarnai oleh polarisasi politik, mulai dari era Orde Lama vs Orde Baru, Orde Baru vs Reformasi, hingga perpecahan akibat Pilpres.

Halaman
12

Berita Terkini