WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia menyelenggarakan seminar bertajuk “Perjalanan LAM-PTKes Menjadi
Lembaga Akreditasi Nasional dan Internasional Bidang Ilmu Kesehatan”.
Kegiatan ini digelar demi penguatan peran dalam menjamin mutu pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia, di tengah dinamika publik terkait keberadaan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
Ketua LAM-PTKes Prof. Usman Chatib. Warsa menyampaikan, LAM-PTKes hadir untuk mendampingi dan memperkuat sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di bidang kesehatan.
"Kami menjalankan mandat ini secara sah, dengan pengawasan rutin dari BAN-PT dan Kementerian. Kami percaya bahwa kolaborasi negara, profesi, dan akademisi adalah kunci menciptakan mutu pendidikan kesehatan yang unggul dan diakui dunia,” ujarnya.
Dikatakannya, LAM-PTKes menegaskan posisinya sebagai mitra strategis negara yang sah dan kredibel, didirikan berdasarkan UU Sisdiknas no.20/2003 dan UU Pendidikan Tinggi no.12/2012 serta berada di bawah pengawasan rutin BAN-PT.
LAM-PTKes merupakan bagian integral dari sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi yang adaptif dan bertaraf internasional.
Transformasi sistem akreditasi pendidikan tinggi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ditandai dengan kehadiran LAM sebagai jawaban atas kebutuhan penjaminan mutu yang profesional dan kontekstual.
Baca juga: Ima Mahdiah Dorong Efisiensi Belanja Barang dan Jasa dalam APBD DKI Jakarta 2026
Sejak resmi beroperasi pada 2015, LAM-PTKes telah mengakreditasi lebih dari 4.000 program studi kesehatan di seluruh Indonesia, menjadikannya garda depan dalam membangun kualitas pendidikan kesehatan yang unggul dan berdaya saing global.
Dalam sesi Seminar FORKOM-LAM Seri II dan konferensi pers yang digelar (5/8/2025), para tokoh pendidikan dan kesehatan nasional menegaskan bahwa akreditasi adalah instrumen strategis dalam menghadapi persaingan global dan memenuhi harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu.
Seminar bertajuk “Perjalanan LAM-PTKes Menjadi Lembaga Akreditasi Nasional dan Internasional Bidang Ilmu Kesehatan” ini dihadiri berbagai tokoh nasional seperti Prof. Dr. H.
Fasli Jalal (Wamendiknas RI 2010–2011), drg. Usman Sumantri (Ketua Rapat Anggota LAM-PTKes), dan Prof. Dr. Titi Savitri (Presiden SEARAME).
Diskusi menekankan pentingnya sistem akreditasi yang kredibel, independen, dan berbasis standar global untuk menjawab tantangan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Baca juga: Kirana Larasati Ikut Audisi Miss Universe Indonesia 2025 saat Usianya 37 Tahun, Ini Alasannya
LAM-PTKes telah mengembangkan standar mutu pendidikan tenaga kesehatan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan ditingkatkan berdasarkan standar global.
Lembaga ini telah memperoleh pengakuan dari World Federation for Medical Education (WFME), Asia Pacific Quality Register (APQR), dan ASEAN Quality Assurance Framework (AQAF).
Dengan akreditasi lintas negara seperti di Vanuatu dan sejumlah negara ASEAN, LAM-PTKes memperluas kontribusinya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara regional dan internasional.
Sebagai lembaga yang tumbuh dari kolaborasi antara negara, akademisi, dan profesi, LAM-PTKes berkomitmen untuk memperkuat standar pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, adaptif, dan kontekstual.